Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Megawati Soekarnoputri memanfaatkan Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk melakukan sinkronisasi arah partai dan pemerintah.
Ketua Umum PDI-P ini mengingatkan, para pimpinan negara ini awalnya diusung oleh partai, tak bisa independen. Maka, perlu ada kerjasama pemerintah dengan partai pengusungnya.
"Ini sikap politik PDI-P sebagai pengusung pemerintah, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Megawati di Kongres IV PDI-P di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4), seperti disiarkan KompasTV. Konsep yang diusung partai dan diminta pada pemerintah, menurut Megawati adalah konsep Trisakti, yaitu negara ini berdiri di atas kaki sendiri.
Dia menegaskan, pemerintah tidak bisa berjalan tanpa partai politik. "Sehingga, memang, sudah sewajarnya, pemerintah berjalan sesuai garis besar kebijakan politik partai," kata Megawati.
Meskipun, diakui, partai memiliki kelemahan. "Tapi, menanggap partai hanya ornamen dan beban demokrasi, sama saja mengerdilkan hubungan partai dan rakyat," kata Megawati.
Pandangan yang melihat partai sebagai beban demokrasi ini, menurut Megawati, memunculkan gerakan deparpolisasi.
"Gerakan ini, tidak berdiri sendiri, ada simbiosis dari anti-partai bersama dengan kekuatan modal," kata dia tanpa menyebut siapa pelaku gerakan ini. Megawati mengingatkan, PDI-P mengedepankan jalan demokrasi.
Selain dihadiri Presiden Jokowi dan Wapres Kalla, beberapa pimpinan partai juga ikut hadir. Mereka Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Hadir juga Ketum Hanura Wiranto, Ketum PKPI Sutiyoso, Ketum PPP Romahurmuziy, Ketum PAN sekaligus Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News