Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah menginstruksikan jajarannya di lapangan untuk menjalankan pengamanan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei besok secara manusiawi. Badrodin berharap tidak akan menerapkan pengamanan Level VI, yaitu penggunaan peluru karet.
"Kami kan pasti ada level pengamanan. Untuk perayaan May Day, kami menggunakan pengamanan hingga Level V," kata Kapolri saat ditemui di Crowne Plaza Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (30/4/2015).
Menurut Badrodin, polisi secara bertahap akan menerapkan level pengamanan sesuai situasi di lapangan. Saat ini, dia masih yakin bahwa demo akan berjalan kondusif, berdasarkan hasil pertemuan jajaran Polri dengan para pimpinan serikat buruh nasional.
"Aksi damai May Day sudah sepakat, untuk tidak ada satu pun bakal pecah (kerusuhan). Kami sudah telekonferensi dengan semua kapolda untuk berjaga. Kami juga sudah telekonferensi dengan para serikat buruh untuk bisa menjalankan aksi dengan damai," ujarnya.
Terlepas dari itu, Badrodin juga menjamin bahwa pihaknya akan mengakomodasi keinginan para serikat pekerja. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya tindakan tegas jika pendemo akhirnya menimbulkan kericuhan.
"Kalau ada tindakan anarkis, kita juga harus ikut bertindak," ucapnya.
Polri memiliki strategi pengamanan dengan menerapkan level yang disesuaikan dengan kondisi tertentu. Untuk Level I, penanganan keamanan akan menggunakan cara-cara persuasif, seperti menggunakan tangan kosong dan menggunakan imbauan.
Adapun Level II, polisi menggunakan tambang untuk menutup akses jalan jika diperlukan. Lalu, pengamanan Level III hingga V menggunakan kendaraan meriam air atau water cannon hingga penggunaan tameng rotan.
Jika penanganan secara persuasif tidak bisa diatasi, maka Polri akan memberlakukan Level VI. Pengamanan di tingkat keenam ini akan dilakukan menggunakan senjata peluru karet untuk menghalau massa yang ricuh. (Tangguh Sipria Riang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News