Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Wakil Ketua Umum I Partai Demokrat Max Sopacua menilai, pesan pendek (short messages service/SMS) yang dikirimkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie sebagai hal biasa. Dia menilai pesan pendek yang dikirimkan ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak menyinggung Konggres Luar Biasa.
Max menilai, pesan pendek Marzuki itu sebagai hal yang wajar. "Kalau ditanggapi berlebihan saya pikir persoalan makin bias. Jangan berlebihan tanggapi itu," ujar Max sebelum memulai rapat sidang Paripurna, Senin (11/7).
Max sendiri heran dengan beredarnya pesan pendek Marzuki itu. Dia menduga ada anggota Dewan Pembina Parta Demokrat yang membocorkannya.
Namun, dia menilai pesan tersebut tidak bersifat rahasia. "Cuma yang masuk ke media dan jadi ruang publik itu yang disayangkan," katanya.
Marzuki mengirimkan pesan singkat kepada seluruh anggota Dewan Pembina termasuk SBY pada Jumat (8/7) malam. Dalam pesan tersebut, Marzuki menyatakan anggota partainya saling memojokkan. Dia menyatakan, manajemen partai sudah tidak efektif lagi.
Berikut pesan pendek Marzuki yang beredar di kalangan wartawan;
"Yth Kawanbin/Bapak SBY, saya melaporkan, saat ini sedang berada di Rusia dalam rangka memenuhi undangan Parlemen Rusia. Malam ini banyak sekali SMS yang masuk tentang Ruhut, Deny Kailimang, Amir Syamsudin yang saling memojokkan dalam acara Jakarta Lawyer Club di TVone. Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini tapi sudah berkali-kali. Kelihatannya manajemen partai sudah tidak efektif lagi, apapun perintah DPP sudah tidak ini masalah leadership.
Memprihatinkan sekali, kita juga terkena imbas seolah tidak memperdulikan tentang kondisi partai. Sebenarnya saya sebagai pribadi atau dalam kapasitas sebagai wakawanbin tidak mau ikut-ikutan dalam urusan yang melibatkan DPP PD secara operasional, namun kalau ini terus dibiarkan, setiap hari kita di degradasi oleh kita sendiri dengan provokasi media, kita akan menuju kehancuran. Mohon Kawanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News