kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.708   11,00   0,07%
  • IDX 8.096   -26,93   -0,33%
  • KOMPAS100 1.119   -3,73   -0,33%
  • LQ45 797   -5,76   -0,72%
  • ISSI 282   -0,06   -0,02%
  • IDX30 419   -2,57   -0,61%
  • IDXHIDIV20 476   -3,06   -0,64%
  • IDX80 123   -0,56   -0,45%
  • IDXV30 133   -1,08   -0,81%
  • IDXQ30 132   -0,65   -0,49%

Masyarakat Lebih Banyak Ambil Opsi Penarikan KPR Untuk Beli Rumah


Senin, 19 Februari 2024 / 17:50 WIB
Masyarakat Lebih Banyak Ambil Opsi Penarikan KPR Untuk Beli Rumah
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/2). Sebagian Besar Masyarakat Gunakan Opsi Penarikan KPR untuk Beli Rumah.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mendapatkan hunian impiannya, sebagian besar masyarakat mengandalkan kredit pemilikan rumah (KPR). 

Hasil Survei Bank Indonesia (BI) yang terbit Senin (19/2) menunjukkan, sebanyak 75,89% responden menyatakan mengambil KPR menjadi opsi bagi pembiayaan rumah tapak. 

Disusul dengan 17,24% responden yang mengambil opsi pembayaran tunai bertahap. Hanya sekitar 6,73% responden saja yang membeli rumah secara tunai. 

Baca Juga: BTN Syariah Tumbuh Merekah

Meski demikian, data BI menunjukkan kalau pada kuartal IV-2023, total nilai KPR dan kredit pemilikan apartment (KPA) tumbuh 12,17% yoy, relatif melambat tipis dari pertumbuhan 12,32% yoy pada kuartal sebelumnya. 

Lebih lanjut, sedangkan dari sisi pembangunan properti residensial, mayoritas para pengembang menggunakan dana internal perusahaan dengan pangsa sebesar 72,82%. 

Baca Juga: Pilih Sendiri Bunga KPR BTN Yang Ramah Di Kantong

Sedangkan 16,07% pengembang yang jadi responden mengambil opsi menarik pinjaman dari perbankan dan 7,14% mengambil opsi pembayaran dari konsumen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×