Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi portofolio masih menjadi pendongkrak surplus transaksi modal dan finansial sepanjang 2018. Kendati demikian, pemerintah cukup senang dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap kondisi dalam negeri.
"Meski portofolio yang masuk perlu diwaspadai, masuknya dana asing ini menunjukkan adanya kepercayaan pasar atau investor terhadap perekonomian kita," jelas Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Adrianto saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/2).
Adrianto juga menyadari bahwa saat ini negara membutuhkan usaha lebih banyak untuk menarik investasi langsung alias foreign direct investment (FDI). Untuk saat ini, yang menjadi prioritas pemerintah adalah menunjukkan perekonomian dikelola dengan baik.
Hanya saja, FDI pun masih memiliki risiko terutama dari melambatnya ekonomi Amerika dan Eropa di tahun ini. Namun dia tidak menampik bahwa para investor masih tertarik dengan negara emerging market termasuk Indonesia dan India.
Selain itu, pada akhir Januari lalu pemerintah juga tengah mengkaji senjata untuk menahan investasi lebih lama tinggal di dalam negeri. Senjata itu disebut reverse tobin tax. Di dalamnya termasuk insentif bagi mereka yang meletakkan dananya di dalam sistem keuangan Indonesia.
Hanya saja, Adrianto enggan menyebut proses kajian reverse tobin tax hingga saat ini. Namun dia menyebut salah satu contoh reverse tobin tax adalah pengurangan tarif deposito untuk devisa hasil ekspor (DHE).
Investasi portofolio cenderung lebih mudah mengalami arus masuk dan keluar apabila dibandingkan investasi langsung. Hal ini terlihat dari pergerakannya yang naik signifikan pada triwulan IV-2018 sebesar US$ 11,5 miliar.
Sedangkan di tiga triwulan sebelumnya, arus masuk investasi portofolio cenderung kecil. Pada triwulan I-2018 tercatat US$ 0,29 miliar. Sedangkan pada triwulan II-2018 tercatat US$ 1,35 miliar, naik tipis pada triwulan III-2018 tercatat US$ 1,39 miliar.
Bank Indonesia (BI) mengklaim peningkatan yang signifikan pada investasi portofolio terjadi karena redanya tekanan global pada triwulan IV-2018. Setelah pada awal hingga pertengahan 2018 mengalami berbagai gejolak.
Berdasarkan data pun, investasi langsung bergerak cenderung stabil. Arus masuk investasi langsung pada triwulan I-2018 tercatat US$ 5,4 miliar, triwulan II-2018 tercatat US$ 4,2 miliar, triwulan III-2018 tercatat US$ 6,9 miliar dan triwulan IV-2018 tercatat US$ 3,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News