kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Marzuki: Jokowi banyak masalah, ada pengalihan isu


Minggu, 23 Februari 2014 / 10:20 WIB
Marzuki: Jokowi banyak masalah, ada pengalihan isu
ILUSTRASI. Investasi disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan sampai berhutang untuk investasi. Termasuk berhutang untuk investasi saham. KONTAN/Baihaki/2/8/2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menilai penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merupakan sebuah pengalihan isu yang sengaja diciptakan.

Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu melihat Jokowi sedang dilanda banyak masalah, mulai dari jakarta yang masih banjir, pengadaan bus transjakarta berkarat, hingga pembangunan MRT.

"Beliau itu kan lagi banyak masalah, banjir, pengadaan busway, MRT, lagi sering diserang orang, jadi dibuatlah pengalihan isu," kata Marzuki di Jakarta, Minggu (23/2/2014).

Menurutnya, jika memang benar ada alat sadap yang ditemukan di rumah Jokowi, maka seharusnya hal tersebut dilaporkan ke polisi. Nantinya, polisi bisa langsung menindaklanjuti temuan itu.

"Saya sarankan itu kan di rumah dinas, jangan dibawa politik. Kalo dia diam, lapor saja ke polisi, itu lebih elegan. Kalau diceritakan ke media saja, tidak ada usaha untuk melakukan tindakan, ya tidak akan ada hasil," katanya.

Akibat membawa masalah ini ke media, lanjut Marzukie, maka masalah penyadapan ini menjadi masalah politik. Padahal, dia menilai, penyadapan itu belum tentu dilakukan oleh lawan politiknya.

Demokrat sendiri, tambah dia, tidak bermasalah jika dituding melakukan penyadapan itu. Pasalnya, sebagai partai berkuasa, Demokrat sering menghadapi berbagai tuduhan. "Tidak apa-apa, kami sudah biasa dituduh, difitnah seperti itu, tidak masalah," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Jokowi, di Menteng, Jakarta Pusat. Alat sadap itu ditemukan di ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur Jokowi.

Pada awalnya, Tjahjo mengatakan, tiga alat sadap itu ditemukan setelah PDI-P melakukan penggeledahan di rumah Jokowi. Namun, setelah dikonfirmasi, Tjahjo meralat perkataannya dan mengatakan jika informasi tentang tiga alat sadap itu ditemukan oleh tim pengawal Jokowi yang kemudian disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat PDI-P. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×