Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie, mengaku siap menghadapi tantangan Wakil Ketua Umum DPP PPP, Lukman Hakim Saifuddin, untuk dipotong gajinya, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Marzuki, jangankan 50%, dirinya bersedia dipotong gajinya hingga 80%, untuk membantu mengurangi beban anggaran belanja pegawai dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Saya siap dipotong. Jangankan 50%, dipotong 80% saja saya siap," tutur Marzuki di gedung DPR, Jakarta, pada Jumat (2/3).
Marzuki menambahkan, bahwa pihaknya selama ini rutin untuk menemui konstituen di berbagai daerah dengan mengeluarkan banyak uang sampai gajinya habis. Meski begitu, jika gajinya harus dipotong lagi, untuk mengurangi beban APBN dan sebagai bentuk empati kepada rakyat seperti usulan Lukman Hakim, maka Alie siap untuk tidak bisa menemui konstituennya. "Kalau nantinya dipotong juga, saya nanti tidak akan turun ke bawah lagi. Karena kan sudah dipotong gajinya," imbuhnya.
Menurut Marzuki, ketersediaan dirinya untuk dipotong gajinya adalah karena ia sering melihat dan mendengar keluhan serta masukan dari masyarakat. "Saya bisa bicara seperti ini soal kenaikan BBM, karena mendapat banyak masukan dari masyarakat. Jadi uang saya sudah habis untuk menemui masyarakat bawah." tandas Marzuki.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PPP sekaligus Wakil Ketua DPR, Lukman Hakim Saifuddin mengusulkan para penyelenggara mulai dari Presiden hingga Camat dipotong gajinya sebesar 10%-15%, sebagai bentuk mengurangi beban anggaran belanja APBN. Selain itu, pengurangan gaji tersebut dimaksudkan sebagai bentuk empati kepada masyarakat yang merasakan imbas paling besar atas kenaikan harga BBM bersubsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News