kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Marak Penipuan Berkedok Investasi Internasional Menjanjikan Keuntungan Besar


Sabtu, 12 April 2025 / 05:02 WIB
Marak Penipuan Berkedok Investasi Internasional Menjanjikan Keuntungan Besar
ILUSTRASI. Para miliarder dunia mengalami kerugian besar atas kekayaan bersih mereka akibat tarif Trump, tapi tidak demikian dengan Warren Buffett. KONTAN/Muradi


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. Diminta melakukan top-up dan investasi bersama 

Setelah korban mulai percaya, mereka akan diminta mentransfer sejumlah uang untuk membeli saham atau mengikuti investasi bersama. Aplikasi bodong yang disediakan akan menunjukkan adanya keuntungan awal yang bisa dicairkan, guna meyakinkan korban agar melakukan investasi lebih besar.

5. Dijebak dengan top-up terus menerus 

Pelaku akan terus mendorong korban untuk menambah dana dengan alasan mendapatkan keuntungan lebih besar. 

Salah satu modus yang sering digunakan adalah menawarkan investasi di saham IPO internasional dengan iming-iming pinjaman gratis untuk memenuhi kuota. 

Nyatanya, semakin banyak korban menyetorkan uang, semakin sulit mereka menarik kembali dana mereka. 

6. Uang tidak bisa ditarik dan korban terjebak 

Pada akhirnya, korban akan menyadari bahwa uang mereka tidak bisa ditarik. Saat mencoba melakukan pencairan dana, pelaku akan memberikan berbagai alasan, seperti adanya persyaratan tambahan atau perlu melunasi biaya tertentu terlebih dahulu. 

Pada titik ini, korban sudah terjebak, dan uang yang telah disetorkan tidak bisa dikembalikan. 

Tonton: Harga Emas Antam Kemarin Kembali Menguat (29 Maret 2025)

Waspada dan Cek Legalitas Investasi Agar terhindar dari penipuan semacam ini, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam memilih investasi. 

Selalu cek legalitas perusahaan investasi melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan hindari skema investasi yang menawarkan keuntungan tidak realistis dalam waktu singkat. 

Jika menemukan indikasi penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang agar tidak semakin banyak korban yang tertipu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada! Penipuan Berkedok Investasi Internasional, Begini Modusnya"

Selanjutnya: Ujian Nasional Versi Baru, Cek Mata Pelajaran yang Diujikan di Jenjang SD, SMP, SMA

Menarik Dibaca: Jadwal KRL Solo-Jogja Akhir Pekan 12-13 April 2025, Cek Jamnya Sekarang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×