Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program makan bergizi gratis di Pemerintahan Prabowo Subianto dinilai baik jika diimplementasikan dengan baik.
Mantan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek berpendapat, program makan bergizi gratis merupakan ide yang bagus. Mengingat, tak semua anak-anak di Indonesia mengonsumsi sarapan bergizi atau bahkan melewatkan sarapan ketika hendak bersekolah.
"Ide bagus untuk program makan bergizi gratis. Menurut saya, bagus karena bisa mengecilkan angka anemia pada anak. Karena tidak semua anak mendapat sarapan makanan bergizi," kata Nila kepada awak media di acara Media Briefing Fokus Kesehatan Indonesia, Selasa (22/10).
Kendati dinilai baik, Nila menyoroti, ada baiknya program ini tak sekadar memberi makanan bergizi semata. Sebab, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah terbanyak di dunia. Hal ini tak terlepas dari konsumsi makanan yang terbuang sia-sia.
Baca Juga: PKS Dukung Makan Bergizi Gratis Prabowo, Jazuli Juwaini Sebut Ini Jadi Solusi
"Karena itu, kami minta ke tim program makan bergizi gratis untuk diajukan modul pendidikan ke guru-guru. Di mana anak-anak bisa menikmati makanan sembari diberikan cerita atau informasi tentang makanannya. Misalnya, telur dihasilkan dari ayam dan sebagainya," sebutnya.
Lewat modul pendidikan itu, Nila meyakini, antusias atau keinginan anak untuk menghabiskan makanannya akan tinggi. Sehingga, kecil kemungkinan untuk anak membuang makanan yang diberikan sekolah.
"Jadi, ada baiknya diperhatikan dari hulu hingga hilirnya," tutur Nila lebih lanjut.
Informasi saja, program makanan bergizi gratis akan dimulai pada 2025 dengan sasaran 20 juta penerima manfaat. Anggaran untuk program makanan bergizi gratis mencapai Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News