kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,22   7,62   0.77%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahfud: Banyak dokter meninggal dunia karena lelah dan stres tangani pasien corona


Sabtu, 08 Agustus 2020 / 21:09 WIB
Mahfud: Banyak dokter meninggal dunia karena lelah dan stres tangani pasien corona
ILUSTRASI. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memberikan arahan saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/6/2020). Rapat yang dihadiri perwakilan dari KPU Provinsi Jawa Tim


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, banyak dokter meninggal dunia disebabkan kelelahan dan stres menangani pasien Covid-19. 

Pemerintah memberikan santunan dan penghargaan untuk dokter yang meninggal tersebut. "Kita mencatat banyak dokter yang menjadi korban, dalam pengabdiannya itu. Mungkin karena lelah, stres juga," kata Mahfud dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu (8/8). 

Baca Juga: KSAD ditunjuk jadi wakil ketua komite penanganan Covid-19, ini kata Mahfud

"Mungkin itu semua, lelah dan stres, lalu terkena Covid-19 sehingga meninggal," ujar Mahfud MD. 

Karena itu, kata Mahfud, pemerintah memberi perhatian khusus terhadap mereka. Pemerintah menyediakan insentif dan santunan pada para tenaga medis secara keseluruhan. Besaran insentif dan santunan pun bermacam-macam. 

Mahfud menjelaskan, setiap dokter spesialis yang menangani Covid-19 mendapat insentif Rp 15 juta per bulan. Kemudian, untuk dokter umum Rp 10 juta per bulan. 

Lalu untuk tenaga medis lain yang bukan dokter yang bekerja untuk penanganan Covid-19 diberi insentif Rp 7,5 juta per bulan. Menurut Mahfud, dana untuk insentif ini sudah tersedia. Sementara itu, untuk tenaga medis yang meninggal dunia karena menangani Covid-19 diberikan santunan sebesar Rp 300 juta yang diserahkan kepada wakil atau keluarga. 

Baca Juga: Pandemi corona dinilai jadi peluang bagi industri produk halal, kenapa?

"Santunan diberikan kepada setiap tenaga medis, tanpa membedakan dokter spesialis, dokter umum atau perawat. Jika meninggal, keluarga akan mendapat Rp 300 juta rupiah," ucap Mahfud. 

Ia menjelaskan, pemerintah juga akan memberikan bintang jasa yang diputuskan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Kehormatan. 




TERBARU

[X]
×