kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mahasiswa RI di Wuhan: Kita di sini bersama-sama saling menguatkan


Jumat, 31 Januari 2020 / 06:46 WIB
Mahasiswa RI di Wuhan: Kita di sini bersama-sama saling menguatkan
ILUSTRASI. People walk past the closed Hankou Railway Station after the city was locked down following the outbreak of a new coronavirus in Wuhan, Hubei province, China January 23, 2020. China Daily via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEKASI. Husnia (23), merupakan mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) asal Bekasi yang hingga kini masih terjebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Dia bersama sembilan teman satu kampusnya sudah enam bulan berada di Kota Wuhan untuk mempelajari ilmu Sastra Mandarin.

Rencananya, dia dijadwalkan balik ke Tanah Air pada 2 Februari 2020. Namun, wabah virus Corona yang merebak sejak beberapa pekan terakhir, membuat jadwal kepulangannya batal.

Baca Juga: Berbalik arah, Wall Street menghijau setelah komentar WHO terkait virus corona

Hingga saat ini, Husnia dan teman-teman belum mendapat kepastian kapan bakal dievakuasi dari Kota Wuhan. Otoritas China sejak delapan hari lalu menutup akses masuk dan keluar Kota Wuhan agar menekan penyebaran virus mematikan tersebut.

Keluarga Husnia tinggal di Desa Kalijaya, RT02/RW 06, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. TribunJakarta.com menyambangi kediamannya dan berkesempatan menghubungi Husnia melalui sambungan telepon.

Mahasiswi semester akhir Unesa ini mengatakan, kondisinya saat ini masih baik-baik saja. Hanya saja, Kota Wuhan tak ubahnya seperti kota mati sejak diberlakukannya 'lock down' atau isolasi oleh pemerintah setempat.

"Kalau kesulitan hal-hal sulit enggak sih, Alhamdulillah masih ada toko buka. Kita di sini bersama-sama saling menguatkan, insya Allah tidak ada kesulitan," kata Husnia.

Baca Juga: Lagi, Singapura dan Malaysia mengonfirmasi kasus baru virus corona

Wanita yang sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur ini mengaku, hanya bisa menunggu dievakuasi.

Kabar simpang siur terkait upaya evakuasi yang hendak dilakukan KBRI setempat kerap beradar, tapi tak kunjung ada kepastian. "Kalau kabar simpang siur banyak sekali, tapi kami masih tetap menunggu. Kami diminta sabar untuk menunggu hasilnya dan selalu berharap," ungkapnya.

Perwakilan KBRI, kata dia, sudah mengunjungi asrama tempat ia dan teman-temannya tinggal di Kota Wuhan. Pemerintah Indonesia melalui KBRI juga sudah mengirim kebutuhan logistik dan uang saku untuk mahasiswa yang terjebak di Kota Wuhan pascamerebaknya virus corona.

"KBRI sudah berikan bantuan ke kami ini dikirim masker lalu bahan-bahan makanan. Kalau obat-obatan kita belum dapat cuma pakai vitamin-vitamin yang kita punya sendiri," jelas dia.

Baca Juga: Filipina berpeluang gantikan Wuhan jadi tuan rumah Kejuaraan Asia 2020

Ketika ditanya apa yang paling dibutuhkan saat ini, Husnia langsung mengatakan hanya ingin pulang ke Indonesia. Dia mengaku tak kuat melihat kondisi Kota Wuhan yang rawan virus Corona. "Kita tidak membutuhkan apa-apa. Kita cuma ingin segera pulang," kata Husnia.

"Kalau masih tidak boleh pulang, pemerintah KBRI dan Kemenlu sudah memberikan bantuan berupa dana agar mencukupi jangka waktu seminggu kedepan," tambahnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, tim kesehatan dari TNI telah menyatakan kesiapannya membantu proses evakuasi WNI di Wuhan, China, setelah menyebarnya virus corona di sana.

"Ya memang yang paling siap menurut saya memang dari TNI yang berhubungan bidang kesehatan. Kita kan ada misalnya tim di RSPAD. Itu jauh lebih siap dan mereka sudah menyatakan sudah siap. Tinggal nanti saya (perintah). Kami lakukan setelah rapat," ujar Jokowi di Puspitek, Tangerang, Banten, Kamis.

Presiden mengatakan, pemerintah saat ini masih menyusun rencana evakuasi secara matang sebab hal tersebut bukan hanya perkara membawa orang.  Jokowi menyatakan, evakuasi juga menyangkut persiapan karantina WNI yang dibawa dari Wuhan agar virus corona tak menyebar di Indonesia.

Baca Juga: Makin meluas, India melaporkan kasus pertama virus corona

Presiden juga menyebutkan, pemerintah masih harus mengkaji regulasi di China yang berkaitan dengan proses evakuasi, sebab China tentunya memiliki regulasi yang mengikat terkait evakuasi WNI dalam kondisi adanya penyebaran virus di negara mereka.

"Pagi tadi saya sampaikan kepada Menlu untuk mulai menjajaki mengenai itu tapi juga tahapannya baru sore ini kami lakukan (rapat). Kalau ini kita evakuasi masuknya seperti apa kemudian setelah dibawa ke sini apakah ada karantina dalam jumlah banyak itu di mana ini," ujar Jokowi. (Sandro Gatra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa RI di Wuhan: Kita Tak Butuh Apa-apa, Cuma Ingin Segera Pulang",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×