Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya masih tetap dikerjasamakan dengan invetor Jepang. Sementara peluang China untuk menggarap proyek tersebut kian tipis karena Jepang merupakan salah satu investor yang sudah lama bekerjasama dengan Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, sulit bagi China atau perusahaan China yakni Chairman Railway Construction Coorporation Limited untuk masuk ke dalam proyek ini.
Baca Juga: Banyak makan korban, ini upaya pemerintah soal perlintasan sebidang
"Saya pikir agak sulit [China masuk], karena Jepang ingin benar untuk masuk di situ dan kita juga lihat Jepang ini long investor di Indonesi," tutur Luhut, Senin (9/9).
Luhut menambahkan, meski proyek pembangunan kereta api semi cepat ini tetap dikerjasamakan dengan Jepang, tetapi dia pun meminta Indonesia tetap memiliki kebebasan untuk mengembangkan konten lokal dan melakukan transfer teknologi.
Sejauh ini, Luhut menjelaskan proyek kerja sama ini masih dalam tahap penyelesaian studi. "Saya kira sekarang studinya masih difinalisasikan. Kita lihat saja nanti," tambah Luhut.
Baca Juga: Tekan risiko kecelakaan, anggaran pengamanan perlintasan sebidang akan dinaikkan
Sementara itu, dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, pemerintah Indonesia menawarkan pembangunan proyek kereta semi cepat Jakarta–Surabaya maksimal Rp 60 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News