CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.934   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Luhut: Pemerintah Janjikan Insentif untuk Tarik Investasi Apple ke Indonesia


Kamis, 18 April 2024 / 18:59 WIB
Luhut: Pemerintah Janjikan Insentif untuk Tarik Investasi Apple ke Indonesia
ILUSTRASI. CEO Apple Tim Cook (tengah) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kanan) dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima CEO Apple Tim Cook untuk membahas peluang ekspansi Apple di Indonesia dan integrasi lebih dalam ke dalam rantai pasok global.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Apple melihat Indonesia menjadi market yang potensial. Apalagi dengan bonus demografi yang masih ada sampai tahun 2030 yang harus dimanfaatkan.

Luhut mengklaim bahwa CEO Apple Tim Cook mau berinvestasi di Indonesia dan memerintahkan kepada stafnya untuk segera melakukan tindak lanjut. Di sisi lain, Presiden Jokowi juga memerintahkan Luhut untuk segera merespon rencana investasi Apple yang diklaim dalam jumlah cukup besar di Indonesia.

Menurut Luhut, pertemuan Presiden Jokowi dan CEO Apple Tim Cook produktif. Bos Apple disebut baru menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang potensial dengan jumlah penduduk 282 juta, pertumbuhan ekonomi yang stabil, makro ekonomi yang bagus, dan tingkat inflasi yang baik.

Baca Juga: CEO Apple, Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy BSD City

"Itu semua diapresiasi oleh Cook dan Cook juga mengatakan Indonesia ini menjadi sasaran kami untuk investasi," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (18/4).

Luhut menjanjikan bahwa Indonesia dapat memberi insentif kepada Apple seperti yang telah diberikan India atau China. Luhut mencontohkan, jika Apple bisa mendapat dua insentif saat berinvestasi di India atau China, pemerintah Indonesia bisa memberikan dua koma sekian insentif kepada Apple jika berinvetasi ke Indonesia.

Luhut menilai, arahan Presiden Jokowi mengenai pemberian insentif tersebut benar. Sehingga Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama kementerian terkait akan segera menggodok terkait hal tersebut.

"Saya berharap dalam beberapa waktu ke depan kami akan bertemu teknis dengan tim dari Apple," ucap Luhut.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai bahwa seharusnya investasi Apple tidak terbatas pada Apple academy saja. Apalagi Apple sudah mempunyai pangsa pasar yang besar di dunia. Ini akan sangat menguntungkan Indonesia. 

"Harusnya Apple bangun pabrik seperti di China sehingga nanti produk Apple Made in Indonesia tidak hanya Apple Made in China," ujar Esther.

Baca Juga: Bertemu Presiden Jokowi, Ini Rencana Apple di Indonesia

Menurut Esther, regulasi, kualitas sumber daya manusia (SDM,) dan upah tenaga kerja tidak menjadi salah satu kendala bagi Apple untuk merealisasikan investasi yang besar di Indonesia.

"Saya rasa kalau melihat ease doing business Indonesia, yang perlu diperbaiki dari iklim investasi di Indonesia yang masih problem terutama getting started business terutama perijinan, Cross border Trade," ucap Esther.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai investasi di Indonesia. Saat ini, telah ada tiga Apple Developer Academy yang tersebar di Surabaya, Batam, dan Tangerang.

"Mereka sudah umumkan kemarin bahwa akan menambah satu lagi fasilitas di Bali. Dan ini sebetulnya keempat fasilitas Apple Developer Academy ini berdasarkan kesepakatan antara Indonesia dengan Apple," ucap Agus.

Dalam pertemuan, Menperin mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga mendorong Apple untuk menciptakan pabrik manufaktur di dalam negeri. Menperin menyebut bahwa sejumlah komponen perangkat Apple sudah siap di Indonesia.

"Nanti setelah dari sini dari Kemenperin akan melakukan proses business matching, kami sudah punya list-nya terhadap komponen-komponen apa saja, komponen HP cellphone yang sudah diproduksi di Indonesia yang mungkin bisa kita kawinkan, namanya business matching," ujarnya.

Selanjutnya, Menperin menuturkan bahwa Kepala Negara mengajak Apple untuk membentuk pusat inovasi yang bekerja sama dengan universitas terbaik di Indonesia untuk pengembangan sumber daya manusia.

"Ini juga satu hal yang Tim Cook itu juga sangat eager untuk melakukan follow up. Banyak tadi juga dibicarakan bagaimana kita men-develop human resources atau human development yang ada di Indonesia melalui Apple," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO Apple Tim Cook menyampaikan bahwa dirinya merasa gembira terhadap kinerja ketiga Apple Developer Academy yang sudah ada di Indonesia. 

"Kami membuka Apple Developer Academy keempat. Kami baru mengumumkannya kemarin, ini akan ada di Bali. Kami sangat gembira dengan kinerja ketiganya, yang telah meluluskan ribuan orang dan mampu membuat aplikasi untuk Apps Store yang menarik tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Oleh karena itu, kami sangat gembira," ujar Tim Cook.

Lebih lanjut, Tim Cook menuturkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan permintaan Presiden Jokowi untuk pembangunan pabrik manufaktur Apple di Indonesia. Ia juga menilai bahwa Indonesia adalah pasar yang penting bagi Apple dan memiliki banyak potensi investasi yang bagus.

"Saya rasa kemampuan investasi di Indonesia tidak ada habisnya. Saya pikir ada banyak tempat bagus untuk berinvestasi dan kami sedang berinvestasi. Kami percaya pada negara ini," kata Tim Cook.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×