kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPEM FEB UI perkirakan surplus neraca perdagangan April lebih kecil dari Maret 2021


Selasa, 18 Mei 2021 / 18:45 WIB
LPEM FEB UI perkirakan surplus neraca perdagangan April lebih kecil dari Maret 2021
ILUSTRASI. LPEM FEB UI perkirakan surplus neraca perdagangan April lebih kecil dari Maret 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan neraca perdagangan April 2021 masih akan tetap surplus, meski akan menyusut dari bulan sebelumnya. 

Riefky memprediksi, surplus neraca dagang akan berada di kisaran US$ 1 miliar hingga US$ 1,2 miliar, atau lebih kecil dari surplus pada bulan Maret 2021 yang mencapai US$ 1,57 miliar. 

“Penurunan surplus disebabkan oleh kinerja ekspor yang menurun, sedangkan kinerja impor terpantau masih sama dengan kinerja pada bulan sebelumnya,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (17/5). 

Riefky lalu menjabarkan, kinerja ekspor yang menurun disebabkan oleh peningkatan harga komoditas yang tidak semasif pada bulan-bulan sebelumnya. 

Tak hanya itu, Riefky juga melihat ekspor besi dan baja Indonesia ke China dan negara lain tidak akan sebesar sebelumnya karena negara-negara tersebut sudah mulai melakukan produksi. 

Dari sisi impor, impor diperkirakan tidak akan meningkat pesat seperti pada bulan Maret 2021 di mana pada bulan tersebut biasanya perusahaan mempersiapkan untuk periode Lebaran. 

Lebih lanjut, Riefky memperkirakan tren neraca perdagangan pada kuartal II-2021 masih akan mengalami surplus, meski surplusnya akan mengecil dari kuartal sebelumnya dengan asumsi impor yang meningkat seiring pemulihan ekonomi. 

Ia memperkirakan, surplus neraca perdagangan pada kuartal II-2021 akan berada di kisaran US$ 1 miliar hingga US$ 2,5 miliar. Ini menyusut signifikan dari capaian surplus pada kuartal I-2021 yang mencapai US$ 5,5 miliar. 

Kemudian pada kuartal III-2021 dan kuartal IV-2021, seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi, Riefky memperkirakan surplus neraca perdagangan akan kembali menyusut dan bahkan bukan tak mungkin neraca perdagangan mencetak defisit pada periode tersebut.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×