kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LPEM FEB UI: inflasi 2020 akan tetap di kisaran target Bank Indonesia


Selasa, 16 Juni 2020 / 22:08 WIB
LPEM FEB UI: inflasi 2020 akan tetap di kisaran target Bank Indonesia
ILUSTRASI. Inflasi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 telah menyebabkan tekanan inflasi menjadi lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) melihat, tekanan inflasi yang rendah masih akan berlanjut untuk waktu yang lebih panjang bila krisis kesehatan ini tetap bertahan. 

Baca Juga: LPEM FEB UI sarankan BI pangkas suku bunga acuan ke level 4,25%

Pengaruh Covid-19 sangat terlihat pada inflasi bulan Mei 2020. Padahal, pada bulan tersebut ada perayaan Idul Fitri yang biasanya ditandai dengan meningkatnya permintaan dan melambungnya harga-harga. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Mei 2020 hanya mencapai 0,07% mom atau jauh lebih rendah dari 0,545 mom di bulan Mei 2019. Sementara inflasi tahunan juga mengalami penurunan besar, yaitu dari 2,67% yoy pada Mei tahun lalu menjadi 2,19% yoy pada Mei 2020.

"Peristiwa krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membawa tingkat inflasi selama periode Ramadhan ke level terendah dalam lebih dari satu dekade," kata Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (16/6).

Dengan adanya Covid-19, akhirnya memaksa pemerintah untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan virus tersebut. PSBB inilah yang akhirnya menahan konsumsi rumah tangga, bahkan di tengah bulan Ramadhan. 

Baca Juga: Tiga alasan mengapa BI perlu melonggarkan kebijakan suku bunga bulan ini

Pada saat yang sama, inflasi inti tahunan tercatat rendah, yaitu 2,66% yoy dibandingkan dengan 2,85% yoy di bulan sebelumnya. Untuk itu, rendahnya inflasi umum dan inflasi inti ini menunjukkan permintaan agregat yang melemah secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.

Untuk selanjutnya, lembaga tersebut masih melihat kalau inflasi di sepanjang tahun ini akan berada di kisaran target Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% ± 1%. Hal ini disebabkan oleh terjaganya ekspektasi inflasi dan terbatasnya inflasi yang bersumber dari kenaikan biaya produksi. 

"Selain itu, ini juga tak lepas dari usaha pemerintah yang sejauh ini telah berupaya melindungi pasokan barang dan jasa agar tingkat inflasi tetap terkendali," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×