Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneternya. Setelah mempertahankan bunga acuannya alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) selama dua bulan belakangan, bank sentral diramal akan memanfaatkan ruang pelonggaran tersebut pada bulan ini.
Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN memperkirakan, BI bakal memangkas bunga acuannya sebesar 2t5 basis poin ke level 4,25% pada bulan ini. Setidaknya, ada beberapa hal yang menjadi alasan atas perkiraan tersebut.
Baca Juga: Kurs rupiah masih punya peluang besar untuk menguat pada Rabu (17/6)
Pertama, rendahnya inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulan Mei lalu sebesar 0,07% dan 2,19% year on year (yoy). Sehingga, inflasi tahun kalender Januari-Mei 2020 tercatat 0,9%.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, rendahnya inflasi tersebut mencerminkan permintaan yang cenderung rendah, bahkan pada saat momen ramadan dan Idul Fitri.
Baca Juga: Perkasa, rupiah berhasil ditutup menguat 0,18% ke Rp 14.090 per dolar AS hari ini
Kedua, nilai tukar rupiah yang mengguat. Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana mengatakan, nilai tukar rupiah menguat hingga 2,8% pada bulan Mei 2020. Di sisi lain, cadangan devisa (cadev Indonesia pada akhir Mei lalu juga meningkat US$ 2,7 miliar menjadi US$ 130,5 miliar.
"Kami pikir bank sentral akan menggunakan jendela peluang terbatas ini dengan memanfaatkan ruangnya untuk pelonggaran moneter," kata Wisnu, Selasa (16/6).
Ketiga, besarnya surplus neraca perdagangan bulan Mei. Hal ini, bisa memperkecil defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD).