kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima sektor dibuka bagi investor China


Kamis, 10 Maret 2016 / 14:57 WIB
Lima sektor dibuka bagi investor China


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indonesia menetapkan lima sektor bagi calon investor China alias Tiongkok, yakni manufaktur, pertanian, industri maritim, infrastruktur dan pariwisata.

"Indonesia mengundang investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya pada industri padat karya, mengingat populasi Indonesia, khususnya usia produktif, cukup besar," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Beijing, Kamis (10/3).

Di hadapan sekitar 100 pengusaha Tiongkok pada Forum Bisnis Investasi Indonesia, Franky mengatakan, pihaknya juga menawarkan industri berioentasi ekspor. Menurutnya, Indonesia mewakili sekitar 40% populasi ASEAN dan 38% pasar ASEAN. Posisi strategis Indonesia tersebut, sangat menjanjikan bagi investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Dengan menjadikan Indonesia sebagai basis industri, Tiongkok juga mendapatkan pasar ASEAN melalui Indonesia," paparnya.

Di sektor pertanian, lanjut Franky, masih banyak komoditas pertanian yang harus diimpor oleh Indonesia, antara lain jagung dan daging. "Sehingga kami perlu investor untuk mengembangkan industri dan teknologi pertanian," ucapnya.

Sedangkan untuk infrastruktur, Indonesia tengah fokus antara lain pada pembangunan listrik 35 ribu megawatt, 24 pelabuhan, beberapa jalan tol mulai dari Sumatera, hingga pembangunan jalan tol di Sulawesi dan Papua. Franky berharap partisipasi investor Tiongkok dalam beberapa proyek infrastruktur tersebut. Termasuk industri pariwisata, terutama untuk akomodasi berupa hotel dan pengembangan kawasan wisata.

Franky menyebut, meski laju perekonomian dunia tengah melambat, namun minat investor mancanegara untuk menanamkan modalnya di Indonesia nisbi tinggi. Terkait itu, BKPM menargetkan realisasi investasi pada 2016 sebesar Rp 594,8 triliun atau naik 14,5% dari target investasi 2015 yang senilai Rp 519,5 triliun.

BKPM mencatat, pada Januari 2016, minat investor Negeri Tembok Besar untuk menanamkan modal di Indonesia mencapai US$ 1,8 miliar di berbagi sektor, seperti pengolahan sampah, PLTA, pengolahan batu bara sebagai ethanol, industri komponen, dan lainnya.

Selain presentasi dihadapan ratusan investor Tiongkok tersebut, BKPM juga akan menggelar "one-on-one meeting" dengan enam perusahaan Tiongkok yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia. Enam perusahaan asal Tiongkok yang akan mengikuti "one-on-one meeting" pada Jumat (11/3), adalah Dynagreen Holding Group (pembangkit listrik tenaga sampah), Tbea Sunoasis Co.Ltd (industri permesinan), Sinopharm (industri farmasi), Shenhua Guohua (pembangkit listrik), China Shenhua Coal Liquid Chemical Ltd (industri kimia batu bara), dan Hebei Bishi Industrial Group Co.Ltd (pembangkit tenaga listrik).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×