kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lifting minyak akan turun hingga 5%, PNBP makin tergelincir


Minggu, 12 April 2020 / 14:01 WIB
Lifting minyak akan turun hingga 5%, PNBP makin tergelincir
ILUSTRASI. Pemerintah memprediksi lifting minyak bakal turun hingga 5% di tahun ini.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memprediksi lifting minyak bakal turun hingga 5% di tahun ini. Hal tersebut akan makin memberatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang sebelumnya sudah tergerus oleh penurunan harga minyak.

Direktur PNBP Sumber Daya Alam (SDA) dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kurnia Chairi mengatakan lifting minyak tahun ini kemungkinan terkoreksi 3%-5% dari realisasi tahun lalu sekitar 755.000 barel per hari (bph).

Artinya tahun ini lifting minyak antara 717.000 bph sampai dengan 732.000 bph. “Tentu harapannya bisa dijaga agar tidak lebih jauh lagi,” kata Kurnia kepada Kontan.co.id, Jumat (10/4).

Baca Juga: Empat proyek migas dengan total investasi US$ 45 juta onstream pada kuartal pertama

Sementara itu dari sisi harga minyak, Kemenkeu memprediksi Indonesia Crude Price (ICP) berada di level US$ 31-US$ 38 per barel pada 2020. Proyeksi tersebut turun dari asumsi sebelumnya sebesar US$ 63 per barel.

Memang sepanjang tahun ini harga minyak global telah menunjukkan tren penurunan yang drastis. Di pasar spot, harga minya jenis brent pada penutupan pasar akhir pekan ini Jumat (10/4) berada di posisi US$ 31,48 per barel. Harga ini turun 47,7% secara year to date (ytd) dibanding akhir tahun lalu senilai US$ 66 per barel.

Baca Juga: SKK Migas sebut bisnis eksplorasi migas penuh risiko

Setali tiga uang, lifting minyak dan harga ICP yang diprediksi turun membuat proyeksi PNBP Migas hanya sebesar Rp 82,22 triliun pada 2020. Turun hampir setengah dari prediksi sebelumnya senilai Rp 160 triliun. Khusus untuk minyak bumi diprediksi turun 58,6% dari Rp 96,8 triliun menjadi Rp 40 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa proyeksi PNBP sejalan dengan merebaknya dampak corona virus disease 2019 (Covid-19) terhadap perekonomian. Ditambah akibat negosiasi the Organization of the Petroleum Exsporting Countries (OPEC) dan Rusia yang tidak menemukan kesepakatan.  

Adapun prediksi PNBP secara total mencapai Rp 297,75 triliun. Angka tersebut turun 18,84% dari target sebelumnya. Bahkan turun hingga 26,5% dari realisasi PNBP tahun lalu sebanyak Rp 405 triliun.

Baca Juga: Simak rincian postur anggaran yang baru dalam APBN perubahan 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×