kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.259   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Libatkan Petani Milenial, Mentan Bakal Bangun Klaster Pertanian Modern 1,3 Juta Ha


Selasa, 26 November 2024 / 14:19 WIB
Libatkan Petani Milenial, Mentan Bakal Bangun Klaster Pertanian Modern 1,3 Juta Ha
ILUSTRASI. Pemerintah bakal membangun klaster pertanian modern seluas 1,3 juta hektare (ha) di tahun 2025.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakal membangun klaster pertanian modern seluas 1,3 juta hektare (ha) di tahun 2025. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim klaster pertanian ini akan menggunakan teknologi hulu ke hilir yang melibatkan petani milenial. 

"Kalau ini berhasil, kami pastikan bahwa milenial tertarik untuk bergerak di sektor pertanian," kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Selasa (26/11). 

Amran memastikan lahan untuk lumpung pangan ini sudah siap. Program ini nantinya akan dilakukan di 12 provinsi mulai dari Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Aceh, Jambi, Riau hingga Bengkulu. 

Baca Juga: Ini Cara Daftar Program Petani Milenial yang Janjikan Penghasilan hingga Rp 10 juta

Kementan juga menyiapkan alat hibah yang bisa dikelola bersama oleh kelompok tani milenial yang akan dibentuk nanti. 

"Jadi nanti akan dikoorinasikan di lapangan, datang ke lapangan, kami siapkan berkelompok 15 orang," terang Amran. 

Dengan skema ini, menurut Amran, juga bisa melahirkan pertanian modern yang menguntungkan petani. Bahkan, petani bisa meraup untung sampai Rp 15 juta-Rp 20 juta per bulan jika program ini serius digarap. 

Kata Amran, dengan kepastian jaminan untung, akan lebih mudah mengajak anak muda untuk bekerja di sektor pertanian. Dengan begitu masalah regenari pertanian di tanah air juga bisa diatasi. 

"Generasi milenial, tidak mungkin turun ke lapangan, kalau itu merugikan kotor dan seterusnya. Dia akan turun ke lapangan, manakala menguntungkan. Kemudian yang kedua adalah menggunakan teknologi modern," jelas Amran. 

Baca Juga: Dukungan Program Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektare dan AUTP untuk Ketahanan Pangan

Selanjutnya: Harga Pangan di Jawa Tengah, 24 November 2024: Harga Gula, Kedelai, dan Jagung Naik

Menarik Dibaca: 4 Promo Mako Bakery Terbaru 2024: Dessert Cup hingga Apple Pie Rp 19.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×