Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Putra Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yakni Warren Tanoesoedibjo menjadi pemenang lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Joko Widodo dengan penawaran seharga Rp 2,55 miliar.
Pengumuman pemenang lelang kembali dilakukan pihak penyelenggara penggalangan dana, setelah sebelumnya M Nuh gagal menebus harga lelang yang ditawarnya pada acara lelang yang digelar MPR bersama BPIP pada Minggu (17/5).
Baca Juga: Proses lelang motor listrik bermasalah, Bambang Soesatyo minta maaf ke Jokowi
Sebab, belakangan diketahui M Nuh yang merupakan warga Jambi itu merupakan buruh bangunan. M Nuh pun sempat diperiksa Kepolisian setempat akibat ulahnya itu.
Pada Jumat (22/5) Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama pihak penyelenggara yang dihadiri Olivia Zalianty dan Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani kembali mengumumkan pemenang lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Jokowi di Graha BNPB, Jakarta.
Bambang juga mengucapkan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi atas permasalahan yang terjadi dalam acara lelang motor listrik tersebut. Ia mengatakan, dirinya yang patut disalahkan terkait masalah tersebut.
"Saya atas nama seluruh panitia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pak Presiden, kepada Setneg, kalau ada pihak yang harus disalahkan saya orangnya. Saya Bambang Soesatyo yang patut disalahkan. Bukan yang lain, karena saya penanggungjawab acara ini," kata Bambang.
Baca Juga: Lelang diulang, anak Harry Tanoe menang lelang motor Jokowi Rp 2,5 miliar
Bambang merasa tidak enak hati kepada Presiden Jokowi yang tidak ikut campur apapun dalam acara tersebut dan hanya ingin membantu masyarakat di tengah pandemi. "Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan jujur saja saya sampai tidak enak hati dengan Pak Presiden dengan Setneg karena sebenarnya beliau tidak tahu apa-apa, beliau hanya ingin membantu gagasan para seniman dan para pekerja seni, yang sebelumnya datang kepada saya," ujarnya.
Kena 'prank'
Bambang juga mengatakan, pihak penyelenggara penggalangan dana tidak merasa dirugikan atas tindakan yang dilakukan M Nuh. "Kami kena prank seorang buruh di Jambi yang mengaku pengusaha tambang bernama M Nuh yang kemudian diamankan Polda Jambi," ujarnya.
Bambang menyoroti isu miring yang diterpa acara konser secara virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" tersebut. Menurut dia, ada seorang perempuan di Kalimantan Tengah yang menyebarkan hoaks tentang acara penggalangan dana tersebut dan sudah diperiksa kepolisian setempat. "Ada penyebar hoaks Konser Virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo oleh emak-emak yang ditangkap Polda Kalteng dengan tujuan menghasut," tuturnya.
Kendati demikian, Bambang meminta kepolisian tidak menahan perempuan tersebut maupun M Nuh yang gagal menembus harga lelang motor listrik.
Kapolda Jambi Irjen Firman Santyabudi sebelumnya mengatakan, M Nuh tak mengetahui acara yang diikuti merupakan acara lelang. "Yang bersangkutan tidak paham acara yang diikuti adalah lelang. Yang bersangkutan malah mengira bakal dapat hadiah," kata Firman melalui pesan singkatnya, Kamis (21/5).
Baca Juga: Pemerintah tambah alokasi BLT dana desa jadi Rp 2,7 juta per keluarga
Firman juga membantah, kepolisian menangkap M Nuh. Buruh bangunan itu, kata dia, justru diberikan perlindungan pihak kepolisian. "Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan," ungkapnya.
Warren gunakan tabungan pribadi
Lebih lanjut, Penggagas Konser Berbagi Kasih dengan Bimbo, Olivia Zalianty menjelaskan, Warren dinyatakan sebagai pemenang setelah panitia menelusuri pelelang yang menawarkan harga di bawah angka yang ditawarkan M Nuh.
"Sebelum M Nuh, kemudian saya hubungi yang melakukan penawaran waktu itu Warren Tanoesoedibjo, ternyata masih usia 19 tahun dan beliau menyatakan ingin sekali, untuk membeli motor bertanda tangan Presiden," kata Olivia dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Olivia mengatakan, panitia juga menanyakan kesediaan Warren untuk menyamakan harga lelang sesuai penawaran M Nuh. "Dan beliau siap membeli dengan harga yang sama dengan harga yang ditentukan pemenang lelang," ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan para menteri tak adakan open house Lebaran tahun ini
Sementara itu, Hary Tanoesoedibjo mengatakan, putranya sudah meminta izin untuk mengikuti lelang motor listrik Gesits itu guna membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Ia juga mengatakan, Warren menggunakan uang tabungan pribadinya untuk mendapatkan motor yang dibubuhi tanda tangan orang nomor satu di Tanah Air tersebut.
"Jadi dia izin dari tabungannya apa bisa dipakai untuk menyumbang untuk itu. Ya silahkan saja kalau tergerak untuk itu," kata Hary dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat. Menurut Hary, Warren adalah sosok anak yang menganggumi Presiden Joko Widodo.
Oleh karenanya, Warren ingin memenangi lelang motor listrik tersebut. "Di samping itu, Warren ini pengagum Pak Jokowi sekali. Itulah kurang lebih latar belakangnya," imbuh Hary. (Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lika-liku Lelang Motor Listrik Jokowi, Dimenangkan Buruh Bangunan, Berakhir di Tangan Putra Hary Tanoe"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News