Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Surat pemecatan dan terima kasih
Pada Kamis kemarin, terjawab sudah apa isi surat yang dikirimkan DPP PDI-P untuk Budiman Sudjatmiko. Isi surat itu adalah DPP PDI-P memutuskan memecat Budiman Sudjatmiko dari keanggotaan partai.
Budiman mengatakan, surat itu ditandatangani Megawati dan Hasto. "Diterima oleh putri saya yang kebetulan waktu kecil dikasih nama oleh Ibu Megawati," ujar Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Mantan aktivis Pro Demokrasi itu tidak berkomentar panjang terkait surat pemecatan yang diterimanya.
Ia hanya mengatakan bahwa surat itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik. "Enggak ada komentar. Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya," kata Budiman Sudjatmiko.
"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," ujarnya lagi.
Baca Juga: Ganjar Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7%, Menteri Bahlil: Kuncinya Hirilisasi
Budiman Sudjatmiko lantas mengirimkan foto surat pemecatan itu kepada Kompas.com. Salah satu butir pemecatan, dilihat Kompas.com, disebutkan bahwa Budiman Sudjatmiko dianggap melakukan pelanggaran berat.
"Perbuatan Sdr. Budiman Sudjatmiko M.A. M.Phil selaku kader PDI Perjuangan yang tidak mengindahkan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 dengan mendukung calon presiden dari partai politik lain merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat," tulis surat pemecatan Budiman yang dikirimkan, Kamis malam.
Menjomblo lama atau gabung Gerindra?
Budiman Sudjatmiko pernah mengatakan, ia bakal kembali mendaftar sebagai kader PDI-P jika benar dipecat karena mendukung Prabowo sebagai bakal capres.
"Barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi (ke PDI-P)," ujar Budiman saat ditemui di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 22 Agustus 2023.
Namun, Budiman mengatakan, dirinya bakal menjomblo atau tidak berpartai dalam waktu yang cukup lama sebelum kembali mendaftar sebagai kader PDI-P lagi.
Apabila tidak diterima bergabung lagi dengan PDI-P, Budiman Sudjatmiko mengaku, baru akan mempertimbangkan untuk masuk ke partai lain. Ia lantas menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga Gerindra menjadi opsi jika PDI-P tidak mau menerimanya lagi.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar di Agustus 24,9% dan Prabowo 24,6%
"Tentu saja, kalau saya tidak menjadi anggota PDI Perjuangan, tentu saja saya ya berpolitik pasti. Tapi mungkin jomblo dulu gitu, tidak berumah tangga dulu secara politik," katanya.
"Ya itu (Gerindra) juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomblo yang cukup lama," ujar Budiman Sudjatmiko melanjutkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budiman Sudjatmiko Resmi Dipecat PDI-P Usai Dukung Prabowo, Bagaimana Langkah Selanjutnya?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News