CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Lebih Memilih Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar, PDI-P Pecat Budiman Sudjatmiko


Jumat, 25 Agustus 2023 / 17:27 WIB
Lebih Memilih Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar, PDI-P Pecat Budiman Sudjatmiko
ILUSTRASI. Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Pada wawancara tersebut Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan perkembangan politik jelang Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Budiman Sudjatmiko resmi mengakhiri perjalanan politiknya bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) setelah menerima surat pemecatan pada Kamis (24/8/2023).

Alasan utama Budiman Sudjatmiko dipecat, karena menyatakan dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

Pasalnya, Prabowo Subianto bukan bakal calon presiden (capres) yang didukung dan diusung oleh PDI-P.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yang diusung PDI-P pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Ganjar, Anies, dan Prabowo akan Debat di Kampus, KPU: Bukan Pelanggaran Pemilu

Keputusan Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo dianggap PDI-P sebagai satu kategori pelanggaran berat. Sebab, dinilai tidak mengikuti instruksi Megawati selaku Ketua Umum.

Lantas, bagaimana perjalanan Budiman dari sejak bertemu Prabowo, menyatakan dukungan hingga akhirnya dipecat PDI-P? Kemudian, apa langkahnya selanjutnya?

Bertemu Prabowo 

Budiman Sudjatmiko mengunjungi Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 19 Juli 2023, malam. Pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu dianggap Budiman menghasilkan satu kecocokan.

Ia mengaku memiliki kecocokan dengan Prabowo. Budiman  bahkan menganggap Menteri Pertahanan (Menhan) itu sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa Indonesia lepas dari krisis global.

“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” kata Budiman Sudjatmiko saat itu.

Baca Juga: Persaingan Pilpres 2024 Kian Sengit, Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Saling Kejar

“Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujar aktivis reformasi itu melanjutkan.

Dibandingkan dengan Ganjar Pranowo, Budiman memandang Prabowo merupakan sosok yang bisa menyatukan kelompok nasionalis. Keyakinan itu diklaim sebagai alasan yang membuat dirinya menemui Prabowo.

"Kita berbicara soal harus ada persatuan kaum nasionalis, harus ada persatuan kaum nasionalis, itu saja. Jangan berkelahi begitu loh,” katanya.

Dukung Prabowo 

Lebih kurang satu bulan setelah pertemuan di Kertanegara, Budiman Sudjatmiko akhirnya menyatakan bahwa ia mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Budiman resmi mendeklarasikan relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah pada 18 Agustus 2023.

Awalnya, Budiman Sudjatmiko mengaku pernah berada di poros berbeda dengan Prabowo cukup lama. Namun, setelah membaca sebuah buku "Paradoks Indonesia" yang ditulis Prabowo Subianto pandangannya berubah.

Menurutnya, Prabowo mempunyai semangat sama dengan para aktivis. "Setelah 25 tahun membaca 'Paradoks Indonesia' yang ditulis Pak Prabowo semangatnya sama dengan aktivis yang memperjuangkan Indonesia," ujar Budiman.

Oleh karena itu, ia berani mengambil resiko untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi bakal presiden. Namun, terdapat beberapa hal yang dititipkannya jika Ketua Umum Partai Gerindra itu sukses menjadi presiden.

"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," katanya.

Baca Juga: Pengamat: Elektabilitas Capres Masih Bisa Berubah Sampai Ada Pendaftaran Resmi KPU

PDI-P beri dua opsi 

Merespons dukungan Budiman Sudjatmiko untuk Prabowo, PDI-P memberikan dua opsi, yakni pemecatan sebagai kader atau mengundurkan diri dari PDI-P.

“Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada 20 Agustus 2023.

Hasto memastikan bahwa PDI-P akan mengambil langkah tegas guna merespons langkah politik Budiman yang justru mendukung Prabowo Subianto, bukan Ganjar Pranowo.

Menurutnya, persoalan sanksi akan disampaikan lebih lanjut oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.

Namun, PDI-P tak jadi mengumumkan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko pada 21 Agustus 2023. Saat itu, PDI-P berdalih sedang fokus membahas elektabilitas Ganjar Pranowo yang melambung pada dua survei terakhir, yaitu Indikator Politik dan Litbang Kompas.

Pada Selasa, 22 Agustus 2023, di Yogyakarta, Hasto mengakui jika DPP PDI-P akan mengirimkan surat kepada Budiman. Tetapi, ia tak mengungkap apa isi surat tersebut. Menurutnya, isi surat itu tak bisa diungkapkan karena bersifat tertutup.  

Baca Juga: Tiga Survei Capres, Elektabilitas Ganjar Unggul dari Prabowo dan Anies

Surat pemecatan dan terima kasih 

Pada Kamis kemarin, terjawab sudah apa isi surat yang dikirimkan DPP PDI-P untuk Budiman Sudjatmiko. Isi surat itu adalah DPP PDI-P memutuskan memecat Budiman Sudjatmiko dari keanggotaan partai.

Budiman mengatakan, surat itu ditandatangani Megawati dan Hasto. "Diterima oleh putri saya yang kebetulan waktu kecil dikasih nama oleh Ibu Megawati," ujar Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Mantan aktivis Pro Demokrasi itu tidak berkomentar panjang terkait surat pemecatan yang diterimanya.

Ia hanya mengatakan bahwa surat itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik. "Enggak ada komentar. Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya," kata Budiman Sudjatmiko.

"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," ujarnya lagi.

Baca Juga: Ganjar Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7%, Menteri Bahlil: Kuncinya Hirilisasi

Budiman Sudjatmiko lantas mengirimkan foto surat pemecatan itu kepada Kompas.com. Salah satu butir pemecatan, dilihat Kompas.com, disebutkan bahwa Budiman Sudjatmiko dianggap melakukan pelanggaran berat.

"Perbuatan Sdr. Budiman Sudjatmiko M.A. M.Phil selaku kader PDI Perjuangan yang tidak mengindahkan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 dengan mendukung calon presiden dari partai politik lain merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat," tulis surat pemecatan Budiman yang dikirimkan, Kamis malam.

Menjomblo lama atau gabung Gerindra? 

Budiman Sudjatmiko pernah mengatakan, ia bakal kembali mendaftar sebagai kader PDI-P jika benar dipecat karena mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

"Barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi (ke PDI-P)," ujar Budiman saat ditemui di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 22 Agustus 2023.

Namun, Budiman mengatakan, dirinya bakal menjomblo atau tidak berpartai dalam waktu yang cukup lama sebelum kembali mendaftar sebagai kader PDI-P lagi.

Apabila tidak diterima bergabung lagi dengan PDI-P, Budiman Sudjatmiko mengaku, baru akan mempertimbangkan untuk masuk ke partai lain. Ia lantas menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga Gerindra menjadi opsi jika PDI-P tidak mau menerimanya lagi.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar di Agustus 24,9% dan Prabowo 24,6%

"Tentu saja, kalau saya tidak menjadi anggota PDI Perjuangan, tentu saja saya ya berpolitik pasti. Tapi mungkin jomblo dulu gitu, tidak berumah tangga dulu secara politik," katanya.

"Ya itu (Gerindra) juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomblo yang cukup lama," ujar Budiman Sudjatmiko melanjutkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budiman Sudjatmiko Resmi Dipecat PDI-P Usai Dukung Prabowo, Bagaimana Langkah Selanjutnya?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×