kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Lebaran 2025 Lesu, Berikut Penjelasan dari Ekonom Universitas Paramadina


Jumat, 11 April 2025 / 15:02 WIB
Lebaran 2025 Lesu, Berikut Penjelasan dari Ekonom Universitas Paramadina
ILUSTRASI. Pedagang menata mainan di Pasar Gembrong, Jakarta, Rabu (9/4/2025). Para pedagang mengakui penjualan mainan di musim Lebaran tahun ini merosot hingga 90% dibandingkan tahun lalu. Mereka menduga faktor utama penyebab sepinya penjualan adalah daya beli masyarakat yang melemah. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Momentum Lebaran 2025 sepertinya tak semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, Lebaran menyumbang sekitar 30% terhadap aktivitas ekonomi tahunan. Namun, tahun ini, kontribusinya diperkirakan menyusut.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyebut berbagai indikator menunjukkan pelemahan aktivitas ekonomi selama Lebaran secara tahunan (year on year/YoY).

Penurunan ini terlihat dari tingkat hunian hotel yang melemah hingga berkurangnya jumlah pemudik.

Baca Juga: Fundamental Ekonomi Tak Sehat & Ada Deflasi, Jadi Penyebab Daya Beli Lebaran Turun

“Nilai perputaran uang dan aktivitas ekonomi Lebaran tahun ini dipastikan lebih rendah dari tahun lalu,” kata Wijayanto kepada Kontan.co.id, Jumat (11/4).

Ia mencatat, perusahaan telekomunikasi melaporkan penurunan mobilitas masyarakat ke luar Jakarta hingga 25% dalam dua minggu menjelang Lebaran.

Sementara itu, lonjakan pesanan makanan online di Jakarta saat Lebaran menunjukkan banyak warga yang memilih tidak mudik.

Menurut Wijayanto, lesunya ekonomi Lebaran disebabkan oleh turunnya daya beli dan meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Baca Juga: Dampak Ekonomi Lebaran Melambat, Kadin Prediksi Perputaran Uang Turun Hingga 15%

“Banyak yang mulai berhemat. Tabungan masyarakat kelas menengah ke bawah menurun, sementara pinjaman online meningkat. Ini sinyal bahwa kondisi keuangan rumah tangga makin menantang,” ujarnya.

Sinyal pelemahan juga disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang.

Ia menyebut, penurunan jumlah pemudik menjadi salah satu faktor utama penyusutan perputaran uang selama Lebaran.

Mengacu pada data survei dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, BPS, dan akademisi, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan hanya 146,48 juta orang atau 52% dari total penduduk Indonesia.

Jumlah ini turun 24% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.

“Jika tahun lalu perputaran uang mencapai Rp157,3 triliun, maka tahun ini diprediksi turun menjadi Rp137,98 triliun atau turun 12,28%,” kata Sarman.

Baca Juga: Tekanan Daya Beli Tinggi, Efek Ramadan dan Lebaran ke Ekonomi Bakal Mini

Hitungan ini didasarkan pada asumsi 146,48 juta pemudik setara dengan 36,26 juta keluarga (dengan rata-rata 4 orang per keluarga), dan tiap keluarga membawa dana rata-rata Rp3,75 juta.

Namun demikian, ia menyebut angka ini masih berpeluang naik. Jika rata-rata dana yang dibawa per keluarga naik menjadi Rp4 juta, maka potensi perputaran uang bisa mencapai Rp145,04 triliun.

Dengan demikian, potensi ekonomi Lebaran 2025 diperkirakan berada di kisaran Rp137 triliun hingga Rp145 triliun—masih lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Selanjutnya: Terus Merangkak Naik, NPF BNPL Perusahaan Pembiayaan Sentuh 3,68% per Februari 2025

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Minum Air Lemon bagi Kesehatan Tubuh dan Cara Membuatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×