kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lantik 137 pejabat, Sri Mulyani minta kerja cepat, cermat, dan mampu beradaptasi


Senin, 02 Agustus 2021 / 15:52 WIB
Lantik 137 pejabat, Sri Mulyani minta kerja cepat, cermat, dan mampu beradaptasi


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, 23 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, 102 Pejabat Administrator, dan 10 Pejabat Fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dalam pelantikan ini, Menkeu juga menyaksikan serah terima jabatan Inspektur Jenderal dari Sumiyati kepada Awan Nurmawan Nuh.

Menkeu menegaskan bahwa pelantikan hari ini melibatkan pejabat yang berasal dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara baik yang mengalami rotasi maupun promosi.

Namun, Menkeu mengingatkan bahwa sebagai pejabat pengelola keuangan negara yang bekerja di Kemenkeu, di mana pun bertugas adalah sama pentingnya karena keuangan negara adalah instrumen yang luar biasa penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Segera dibuka! Ini syarat dan cara daftar Kartu Prakerja gelombang 18

“Biasakan untuk bekerja secara cepat, cermat dan terus beadaptasi karena kita sedang dihadapkan pada ketidakpastian. Suatu musuh bersama yang tidak terlihat kasat mata, tapi dampaknya sangat terasa,” kata Menkeu, Senin (2/8).

Menkeu juga meminta semua pejabat yang dilantik dapat menjadi teladan, serta menjaga dan saling peduli dengan anggota tim.

“Tunjukkan perhatian yang mendalam kepada tim anda, jaga terus komunikasi agar anda dan jajaran saling menjaga dan saling peduli. Anda juga harus menjadi contoh dalam bekerja dan melayani masyarakat, bahwa meksipun kondisi pandemi sangat menghimpit, namun, kita tetap mencoba hadir memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan kehadiran pemerintah,” jelas Menkeu.

APBN sebagai instrumen yang luar biasa penting akan selalu hadir, bekerja keras dan bekerja cepat dalam melindungi masyarakat. Namun, terkadang bahasa teknis dalam APBN menjadikan masyarakat kurang memahaminya.

Oleh karena itu, para pejabat di Kemenkeu dapat mengisi ruang publik dan menyampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami.

“Pejabat Kementerian Keuangan mampu menjelaskan apa yang anda lakukan, apa manfaatnya untuk publik? Mengapa kita melakukan sesuatu? Jelaskan itu kepada anak buah anda dan juga kepada masyarakat, gunakan bahasa yang mudah. Isi ruang publik dengan penjelasan yang sederhana namun yang mengena yang bisa dipahami karena masyarakat membutuhkannya,” tegas Menkeu.

Baca Juga: Sepanjang 2021, realisasi insentif BPUM sudah capai Rp 11,76 triliun

Untuk itu, Menkeu meminta semua jajaran di Kemenkeu untuk dapat bekerja tidak secara rutin dan biasa saja. Selain itu, yang juga penting untuk dilakukan adalah terus bersinergi dan berkolaborasi sebagai Satu Kementerian Keuangan, dan terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai instansi dan pemerintah daerah.

“Seluruh jajaran Kemenkeu harus ada sense of responsibility. Rasa tanggung jawab, rasa bahwa situasi ini bukan situasi yang biasa-biasa saja. Ini situasi yang luar biasa dilihat dari sudut manapun. Tidak bekerja rutin dan seperti biasanya. Berikan pelayanan terbaik dan lakukan tanggung jawab dengan sense of responsibility,” ungkap Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×