kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.424   -86,00   -0,53%
  • IDX 7.142   62,73   0,89%
  • KOMPAS100 1.059   6,03   0,57%
  • LQ45 834   6,92   0,84%
  • ISSI 213   -0,07   -0,03%
  • IDX30 429   4,38   1,03%
  • IDXHIDIV20 513   5,66   1,12%
  • IDX80 121   0,60   0,50%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,30   0,93%

Lampu Kuning, BI Prediksi Ekonomi RI di 2025 Akan Tumbuh Lebih Rendah dari Perkiraan


Kamis, 16 Januari 2025 / 09:09 WIB
Lampu Kuning, BI Prediksi Ekonomi RI di 2025 Akan Tumbuh Lebih Rendah dari Perkiraan
ILUSTRASI. Suasana koridor Jalan Prof Dr Satrio di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Posisi utang pemerintah per November 2024 mencapai Rp 8.680,13 triliun. Rasio utang tersebut terhadap PDB 39,20%. Adapun, batas aman rasio utang terhadap PDB adalah 60%, sesuai dengan Undang-Undang tentang Keuangan Negara. Kemenkeu menilai profil jatuh tempo utang pemerintah per November 2024 terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo di 8,01 tahun. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan lebih rendah dari perkiraan.

Begitu juga ekonomi tahun 2024 lalu, tumbuh lebih rendah dari prediksi. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2024 diperkirakan sedikit di bawah perkiraan titik tengah 4,7%-5,5%.

“Pertumbuhan ini sedikit di bawah perkiraan dipengaruhi lebih rendahnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi,” tutur  Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1).

Perry juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 ini akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yakni 4,8%-5,6%.

Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Berpotensi Meredup Imbas Kebijakan Trump

Rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi kinerja ekspor yang diperkirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan dari negara mitra dagang utama kecuali dari Amerika Serikat (AS).

“Konsumsi rumah tangga juga masih lemah khususnya golongan menengah kebawah,  sehubungan belum menguatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja,” ungkapnya.

Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta juga belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan, baik domestik maupun ekspor.

“BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada pada kisaran 4,7% sampai 5,5% sedikit lebih rendah dari kisaran sebelumnya 4,8%-5,6%,” kata Perry.

Dalam kaitan ini, Perry menyampaikan BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,6% pada 2025, Ini Pemicunya

Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.

Lebih dari itu, BI mendukung penuh implementasi program-program pemerintah dalam Asta Cita, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital.

Selanjutnya: Sebulan Naik 3,96%, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (16 Januari 2025)

Menarik Dibaca: Sun Life dan CIMB Niaga Perpanjang Kemitraan Bancassurance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×