kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.859   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.403   20,58   0,28%
  • KOMPAS100 1.126   5,78   0,52%
  • LQ45 882   6,02   0,69%
  • ISSI 225   0,41   0,18%
  • IDX30 451   3,89   0,87%
  • IDXHIDIV20 540   4,64   0,87%
  • IDX80 128   0,85   0,67%
  • IDXV30 131   0,98   0,76%
  • IDXQ30 149   1,01   0,68%

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Berpotensi Meredup Imbas Kebijakan Trump


Jumat, 29 November 2024 / 21:00 WIB
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Berpotensi Meredup Imbas Kebijakan Trump
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam agenda Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jumat (29/11).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serkat (AS) diprediksi akan berdampak pada laju ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramal kondisi perekonomian global pada 2025-2026 akan meredup imbas kebijakan Trump.

Perry menyebut, terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden AS, dengan kebijakan yang diusung yakni America First alias mengutamakan segala kepentingan AS. Ia menyebut, Dengan kebijakan America First, dapat membawa perubahan pesat pada lanskap geopolitik dan perekonomian dunia.

Baca Juga: Soal Pembatasan Chip oleh AS, China Peringatkan Bakal Ambil Tindakan Balasan

Di samping itu, Perry bilang, tarif tinggi perdagangan akan diterapkan di AS, yang bisa mengakibatkan perang dagang.

Sementara itu, ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok dagang, fragmentasi ekonomi dan keuangan juga akan muncul akibat kebijakan yang nantinya akan diambil Trump.

“Akibatnya, prospek ekonomi global akan meredup pada 2025 dan 2026,” tutur Perry dalam agenda Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jumat (29/11).

Melihat kondisi tersebut Perry menggambarkan, kondisi ekonomi pada 2025 dan 2026 mendatang. Ketidakpastian perekonomian global akan semakin tinggi dengan lima karakteristik.

Baca Juga: Ini Peringatan Media Pemerintah China kepada Trump Soal Perang Tarif

Karakteristik tersebut di antaranya, slower and divergent growth atau pertumbuhan yang lebih lambat dan berbeda. Ia menyebut, pertumbuhan dunia akan menurun pada 2025 dan 2026. Sementara itu kondisi ekonomi Amerika Serikat membaik, China dan Eropa akan melambat.

“India dan Indonesia masih cukup baik. Kedua, reemergence of inflation pressure. Penurunan inflasi dunia akan melambat, bahkan berisiko naik pada tahun 2026, karena gangguan rantai pasok dan perang dagang, higher US interest rate, serta penurunan Fed fund Rate akan lebih rendah,” ungkapnya.

Adapun BI memproyeksikan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,8% hingga 5,6% pada 2025, dan 4,9% hingga 5,7% pada 2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×