kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Laju konsumsi bisa dorong laju ekonomi 5,72%


Selasa, 11 Februari 2014 / 18:44 WIB
Laju konsumsi bisa dorong laju ekonomi 5,72%
ILUSTRASI. Hari Terakhir! Promo Tiket.com Homes Eksklusif di Indonesia Diskon Hingga 20%


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2014 diperkirakan dapat mencapai di atas level 5,72%. Laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kencang karena tingginya konsumsi masyarakat.

Kenaikan laju konsumsi terjadi pada seluruh sektor bisnis yakni komunikasi, transportasi, perabot rumah tangga dan lainnya. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang pesat ini dikhawatirkan dapat meningkatkan kembali laju impor barang dan jasa. 

Imbasnya, defisit transaksi berjalan bisa membengkak. Meski begitu, Bank Indonesia (BI) optimistis, laju pertumbuhan masih berada dalam tingkatan yang aman bagi stabilitas makro ekonomi nasional. 

"Pertumbuhan tidak akan mengganggu pada upaya penurunan defisit transaksi berjalan karena barang produksi dapat dipenuhi dari dalam negeri," ujar Hendy sulistiowaty, Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Selasa (11/2).

Lantaran tingkat konsumsi masih naik, pelaku usaha akan terdorong ekspansi untuk meningkatkan produktivitasnya. Sehingga investasi meningkat. "Investasi akan terjadi pada segmen-segmen yang mengalami peningkatan konsumsi tadi," kata Hendy.

Sekadar informasi, BI kemarin merilis Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Tanah Air per Januari naik menjadi 116,7 dibanding bulan sebelumnya di level 116,5. Kenaikan ditopang optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang, terutama ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan.

Hendy melanjutkan, pada Januari 2014, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menguat. Hal ini tercermin dari Indeks Pertumbuhan Penjualan Riil tumbuh lebih tinggi yaitu mencapai 28,7% year on year

Survei penjualan eceran pada Desember 2013 mengkonfirmasi perkembangan konsumsi rumah tangga yang masih kuat pada triwulan IV-2013. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang mencapai 12,1% secara bulanan atau month on month (mom) atau mencapai 26,6% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×