kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Lagi, cabai dongkrak inflasi Nov 2016 0,47%


Kamis, 01 Desember 2016 / 11:38 WIB
Lagi, cabai dongkrak inflasi Nov 2016 0,47%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi November 2016 sebesar 0,47%. Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,14% dan lebih tinggi dari inflasi November 2015 yang tercatat sebesar 0,21%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, dengan perkembangan tersebut inflasi tahun kalender Januari-November 2016 sebesar 2,59% dan inflasi tahunan November 2016 sebesar 3,58%.

"Ini kalau diperhatikan masih di dalam interval, baik dari target Bank Indonesia maupun pemerintah," kata Sasmito saat konferensi pers di kantornya, Kamis (1/12).

Lebih lanjut menurut Sasmito, berdasarkan tren inflasi bulanan, selama tiga bulan terakhir, yakni September, Oktober, dan November tahun ini lebih tinggi dibanding inflasi bulanan pada September, Oktober, dan November tahun lalu.

Namun demikian, inflasi tahunan di 2016 selalu lebih rendah dibanding inflasi tahunan di 2015. "Mudah-mudahan ini bertahan terus sampai Desember karena biasanya periode inflasi tinggi," tambahnya.

Ia menjelaskan, andil terbesar inflasi tersebut berasal dari kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,36% dan inflasi sebesar 1,66%. Sasmito menyebut, sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi terutama pada cabai merah, cabai rawit, dan tomat.

Kelompok pengeluaran dengan andil inflasi terbesar kedua, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil sebesar 0,05% dan inflasi 0,25% terutama karena kenaikan harga rokok. Disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dengan andil 0,04% dan inflasi0,16%.

Berdasarkan komponennya, inflasi harga yang bergejolak tercatat sebesar 1,84% dan 9,14% YoY, inflasi inti tercatat sebesar 0,15% dan 3,07% YoY, dan inflasi harga yang diatur pemerintah tercatat sebesar 0,13% dan 0,09% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×