kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Inflasi November bisa naik karena sebab ini


Kamis, 01 Desember 2016 / 06:05 WIB
Inflasi November bisa naik karena sebab ini


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menjelang Natal dan tahun baru, sejumlah harga bahan makanan cenderung naik. Kondisi ini diperkirakan akan mendorong kenaikan laju inflasi pada November 2016 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini (1/12).

Menurut proyeksi sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN, inflasi November akan berada pada level antara 0,3%-0,4%. Angka ini termasuk tinggi jika melihat data historis untuk tahun 2016 ini yang laju rata-rata inflasi bulanan atau month to month (mtm) sebesar 0,209%.

Sedangkan laju inflasi sepanjang tahun atau year to date (ytd), hingga Oktober lalu sudah mencapai 2,09%.Bahkan, proyeksi inflasi November itu merupakan yang terbesar, jika dibandingkan dengan angka inflasi di November dalam lima tahun terakhir.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, inflasi bulanan November tahun ini sebesar 0,32% atau 3,43% YoY. Menurutnya, inflasi bulan ini lagi-lagi disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan.

Josua mencatat, harga beras naik 0,19%, cabai merah keriting naik 23%, cabai merah naik 19,5%, dan bawang merah naik 14,9% dibanding bulan sebelumnya.

"Kenaikan komoditas pangan khususnya bumbu karena peningkatan intensitas hujan," katanya pada KONTAN, Rabu (30/11).

Sementara Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, inflasi November tahun ini sebesar 0,33% atau 3,343% YoY. Peningkatan inflasi tersebut, menurutnya, terutama disebabkan oleh tekanan harga yang terjadi pada komoditas cabai.

Meski demikian, pihaknya melihat inflasi akan tetap terjaga hingga akhir tahun. Adapun proyeksi inflasi hingga akhir tahun diperkirakan sebesar 3,3% YoY.

Juniman, Ekonom Maybank Indonesia memperkirakan, inflasi bulanan November tahun ini mencapai 0,35% atau 3,45% YoY. Selain faktor kenaikan harga pangan, inflasi juga meningkat karena kenaikan harga emas dan perhiasan yang dipicu oleh kenaikan harga emas dunia.

Inflasi juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan tersebut sudah terjadi sejak akhir pekan pertama November 2016. Pelemahan ini membuat harga barang-barang impor naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×