kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurangi impor, pemerintah siapkan Rp 40 miliar untuk bangun pabrik garam


Senin, 05 Oktober 2020 / 14:17 WIB
Kurangi impor, pemerintah siapkan Rp 40 miliar untuk bangun pabrik garam
ILUSTRASI. Bambang Brojonegoro. Pemerintah siapkan Rp 40 miliar untuk bangun pabrik garam guna mengurangi impor.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menyiapkan pabrik garam terintegrasi untuk mengurangi impor garam. Saat ini satu pabrik garam telah beroperasi di Gresik, Jawa Timur. Ditargetkan pada tahun 2021 mendatang akan bertambah kembali 1 hingga 2 pabrik garam.

"Kami optimis dengan penggunaan teknologi dengan investasi per pabrik sekitar Rp 40 miliar, maka kita nantinya bisa substitusi impor dan mandiri untuk kebutuhan garam aneka pangan atau pertambangan," ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas, Senin (5/10).

Bambang bilang pabrik yang dibangun merupakan pabrik yang terintegrasi dengan lahan tambak garam. Nantinya petani garam akan menjual garam hasil panen langsung ke pabrik.

Baca Juga: Pemerintah merancang skema impor gula dan garam langsung oleh industri pengguna

Adanya pabrik akan mampu mengolah garam untuk sesuai dengan standar NaCl kebutuhan industri sebesar 97%. Sehingga impor yang selama ini dilakukan industri akan dapat digantikan dengan hasil petani rakyat.

"Nilai investasinya memang lebih mahal tapi kami melihat substitusi impornya akan cukup besar dan bisa benar-benar mengurangi ketergantungan kita terhadap impor garam industri," terang Bambang.

Selain pembuatan pabrik, peningkatan produksi garam juga akan dilakukan terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Nantinya hal itu akan diterapkan di PLTU Banten untuk mendekatkan dengan industri yang membutuhkan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas berkaitan dengan percepatan penyerapan garam rakyat. Pada rapat tersebut Jokowi menyampaikan terdapat 738.000 ton garam rakyat yang tidak terserap.

Baca Juga: Menperin: Impor garam 2019 US$ 108 juta, hasilkan ekspor US$ 37,7 miliar

Hal itu disebabkan oleh dua hal yang menjadi masalah garam di Indonesia. Pertama berkaitan dengan kualitas garam yang masih di bawah standar kebutuhan industri dan kedua jumlah produksi nasional yang belum mencukupi kebutuhan industri.

Selanjutnya: Jokowi: Sebanyak 738.000 ton garam rakyat tak terserap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×