CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.674   66,00   0,42%
  • IDX 7.323   79,45   1,10%
  • KOMPAS100 1.127   9,51   0,85%
  • LQ45 891   3,65   0,41%
  • ISSI 223   2,50   1,14%
  • IDX30 459   1,60   0,35%
  • IDXHIDIV20 554   0,06   0,01%
  • IDX80 129   0,87   0,68%
  • IDXV30 138   -0,37   -0,26%
  • IDXQ30 153   0,16   0,10%

Menperin: Impor garam 2019 US$ 108 juta, hasilkan ekspor US$ 37,7 miliar


Senin, 05 Oktober 2020 / 12:55 WIB
Menperin: Impor garam 2019 US$ 108 juta, hasilkan ekspor US$ 37,7 miliar
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia berhasil menciptakan nilai tambah dari impor garam. Menurutnya, Garam yang diimpor untuk kebutuhan industri dinilai memiliki nilai tambah yang besar. 

Menurut Agus, nilai impor tahun 2019 lalu sebesar US$ 108 juta. "Impor garam mempunyai nilai tambah bagi industri dengan mengimpor, pengguna garam telah berhasil mencapai nilai ekspor US$ 37,7 miliar," ujar Agus usai rapat terbatas, Senin (5/10).

Agus juga menyampaikan bahwa kebutuhan garam tersebut akan terus bertambah ke depan. Berdasarkan catatan Kemenperin kebutuhan pada tahun 2020 naik 6,8% dari tahun 2019 lalu.

"Kita memprediksi ke depan akan terus menerus terjadi peningkatan sejalan dengan peningkatan kapasitas," terang Agus.

Baca Juga: Jokowi: Sebanyak 738.000 ton garam rakyat tak terserap

Meski begitu Kemenperin juga mendorong tercapainya peningkatan serapan garam lokal. Saat ini serapan garam lokal oleh industri masih minim mengingat kualitas garam yang masih belum sesuai standar industri.

Sejumlah program dilakukan salah satunya adalah business matching antara petambak dengan industri. Dengan capaian pada periode Agustus 2018 hingga Juli 2019 terserap 1,05 juta ton dari target 1,1 juta ton.

Pada periode Agustus 2019 hingga Juli 2020 realisasi mencapai 1,5 juta ton dari target 1,1 juta ton. Program tersebut juga masih berlangsung hingga saat ini.

"Untuk tahun ini, Agustus-Desember 2020 kami targetkan 500.000 ton dengan realisasi per hari ini 163.000 ton," jelas Agus.

Meski begitu sebelumnya Presiden Joko Widodo masih menerima laporan adanya garam rakyat yang tak terserap. Saat membuka rapat terbatas, Jokowi bilang ada 738.000 ton garam rakyat yang tak terserap industri.

Selanjutnya: Cegah dampak virus corona, Kemenperin bikin aplikasi distribusi bahan baku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×