kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Kurangi Emisi Karbon, Indonesia - Inggris Kerjasama Implementasi Nilai Karbon


Senin, 24 Juli 2023 / 14:05 WIB
Kurangi Emisi Karbon, Indonesia - Inggris Kerjasama Implementasi Nilai Karbon
ILUSTRASI. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia dan Inggris melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) terkait implementasi nilai karbon atau carbon pricing hari ini, di Jakarta Senin (24/7). 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang terjadi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 20 di Bali pada tahun lalu.

Pihaknya mengungkap bahwa ini merupakan komitmen bersama untuk menekan emisi karbon secara global. 

Baca Juga: Pemerintah Terapkan Bursa Karbon Mulai September Tahun Ini

"Ini bagian dari komitmen kami terhadap global, komitmen negara dunia perlu diperkuat usai CP26 do glasgow beberapa waktu lalu, utamanya dalam menjaga iklim bumi," jelas Luhut dalam Penandatanganan MoU Implementing Arrangement (IA) UK PACT Carbon Prcing dipantau secara daring, Senin (24/7). 

Menurut Luhut, perlu kerjasama antarnegara dalam menekan emisi karbon global. Ia menilai dengan kerjasama yang nyata target zero emission di tahun 2060 dapat di capai lebih cepat. 

"Kami menyadari negara membutuhkan dukungan dan kerjasama dengan pihak lain untuk mencapai target yang ambisius. Indonesia dan Inggris menyadari pentingnya kemitraan untuk mengatasi tantangan global terkait perubahan iklim, dan sepakat untuk menandatangani MoU on UK Partnering for Accelerated Climate Transition atau kami menyebutnya UK-PACT dalam side event G20 Bali tahun lalu," ungkap Luhut. 

Baca Juga: Bursa Kripto Berdiri, Pemain Kripto Ingatkan Biaya Transaksi Jangan Ketinggian

Luhut menerangkan, Indonesia sendiri telah memulai landasan penetapan harga karbon dengan memberlakukan peraturan tentang penetapan harga karbon serta pemberlakukan tata kelola penetapan harga karbon di subsektor pembangkit listrik dan sektor kehutanan. 

"Sementara instrumen pelengkap lainnya, seperti Peta Jalan Nilai Ekonomi Karbon Sektoral, regulasi Bursa Karbon, dan regulasi Perdagangan Karbon Internasional sedang dikembangkan. Saat ini, sistem online Inventarisasi Emisi GRK sudah dibuat," jelas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×