Reporter: Yudho Winarto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, menbantah pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semalam (6/10) membahas menyangkut evaluasi kinerja kementerian dan lembaga.
Pertemuannya di Puri Cikeas, Bogor sebatas membahas soal ketersedian bahan pangan beras. "Pertemuan itu lebih membahas masalah ekonomi secara menyeluruh. Contohnya mengenai harga beras dan bagaimana meningkatkan stok pangan," katanya saat ditemui di kantor Wakil Presiden, Jumat (7/10).
Sejauh ini UKP4 belum memberikan laporan uhtuk triwulan ke III tahun ini ke Presiden. Pasalnya UKP4 masih butuh waktu untuk mengolah laporan kinerja dari K/L. Terlebih laporan dari tiap K/L baru sampai pada Rabu (5/10) lalu. "Tentunya untuk bisa sistematik maka laporan yang saya terima dua malam itu perlu diolah," katanya.
Pernyataan Kuntoro ini bertolak belakang dengan komentar yang disampaikan oleh Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa yang menyebutkan pertemuan SBY dan Kuntoro secara khusus membahas laporan UKP4. "Tadi malam proses pembahasan dimulai. Presiden mendengar laporan UKP4 dan menyimak lebih dalam lagi," katanya.
Tak hanya itu, Daniel menjelaskan, SBY sudah menerima laporan yang disediakan oleh UKP4 menyangkut kinerja dan performa kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Berpegang pada laporan ini, selanjutnya SBY bakal masuk tahap selanjutnya yakni menimbang, menakar, dan mengevaluasi calon-calon potensial pengganti mereka.
Pertemuan SBY dengan Boediono pun belum mencapai final. Setelah diskusi dengan Boediono selesai, langkah selanjutnya berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan partai politik (parpol).
"Jika sudah saatnya Presiden akan melibatkan pimpinan parpol. Kesuksesan akan tercipta jika kredibilitas parpol pendukung, Presiden mendukung koalisi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News