kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat, Tercermin dari IPM 2025 Naik Jadi 75,90


Rabu, 05 November 2025 / 15:14 WIB
Diperbarui Rabu, 05 November 2025 / 16:13 WIB
Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat, Tercermin dari IPM 2025 Naik Jadi 75,90
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 75,90 pada 2025, meningkat dari 2024 yang sebesar 75,02.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 75,90 pada 2025, meningkat dari 2024 yang sebesar 75,02.

Sebagaimana diketahui, IPM mengukur sejauh mana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Semakin tinggi nilai IPM, maka semakin baik kualitas hidup di suatu wilayah.

Deputi Neraca dan Analisis Statistik  BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, sejak tahun 2020, IPM Indonesia meningkat secara konsisten, yakni dari 72,81 pada 2020, 73,16 pada 2021, 73,77 pada 2022,. Lalu, 74,39 pada 2023, 75,02 pada 2024, dan 75,90 pada 2025.

“Sejak tahun 2020, IPM Indonesia mengalami peningkatan secara konsisten,” tutur Edy dalam konferensi pers, Rabu (5/11/2025).

Baca Juga: Ekonomi Kuartal III 2025 Ditopang Industri Makanan Minuman hingga Tanaman Pangan

Peningkatan IPM 2025 didorong peningkatan semua indikator penyusun. Komponen harapan hidup saat lahir meningkat menjadi 74,47 tahun.

Dari sisi pendidikan, harapan lama sekolah naik menjadi 13,30 tahun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 13,21 tahun. Sementara rata-rata lama sekolah tercatat sebesar 9,07 tahun, naik dari 8,85 tahun pada 2024.

Selanjutnya, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan naik dari Rp 12,3 juta pada tahun lalu menjadi Rp 12,8 juta pada tahun ini.

“Pengeluaran riil per kapita per tahun yang telah disesuaikan adalah rata-rata konsumsi penduduk per tahun yang dihitung berdasarkan harga konstan 2021 dengan wilayah rujukan Jakarta Selatan. Angka ini juga telah disesuaikan dengan tingkat inflasi dan daya beli paritas,” jelasnya.

Secara spasial, tiga provinsi yang mencatatkan IPM tertinggi yakni, DKI Jakarta 85,05, DI Yogyakarta 82,48, dan Kepulauan Riau 80,53. Sedangkan IPM terendah yakni Papua Pegunungan sebesar 54,91.

Baca Juga: Pekerja Indonesia Paling Banyak Lulusan SD, Capai 50,92 Juta Orang

Selanjutnya: Tak Jadi Serentak, Hanya Bank Ini yang Sudah Menaikkan Bunga Deposito USD Jadi 4%

Menarik Dibaca: 5 Sayuran Penurun Tekanan Darah Alami yang Terbukti Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×