kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.913   -36,00   -0,23%
  • IDX 7.306   110,11   1,53%
  • KOMPAS100 1.122   17,70   1,60%
  • LQ45 894   16,61   1,89%
  • ISSI 223   2,07   0,94%
  • IDX30 458   9,14   2,04%
  • IDXHIDIV20 552   11,74   2,17%
  • IDX80 129   1,97   1,55%
  • IDXV30 137   2,39   1,78%
  • IDXQ30 152   3,15   2,11%

KPK periksa politikus PAN untuk kasus DPID


Senin, 15 April 2013 / 10:45 WIB
ILUSTRASI. Ini Manfaat Air Kelapa Muda untuk Kesehatan Rambut


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Andi Anzhar Cakra Wijaya terkait kasus dugaan penyuapan terkait pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Anggota komisi III itu rencananya akan dimintai keterangan sebagai saksi.

"Masalah saksi kasusnya Fadh Rafiq dan Haris Surahman," kata Andi saat hadir di kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (15/4).

Pria yang mengenakan kemeja batik itu mengaku dipanggil untuk bersaksi atas tersangka Haris Surahman. Sebelum Andi, KPK juga pernah memeriksa Ketua Fraksi PAN di parlemen Tjatur Sapto Edi sekitar 27 Maret lalu.

KPK menetapkan Haris sebagai tersangka pada akhir November silam. Ia diduga merupakan perantara Fadh Rafiq dengan politikus PAN Wa Ode Nurhayati untuk meloloskan  tiga kabupaten di Aceh, yakni Pidie Jaya, Aceh Besar, dan Bener Meriah sebagai daerah penerima DPID. Dalam kasus ini Wa Ode telah diganjar 6 tahun penjara karena dianggap terbukti menerima suap DPID. Sedangkan Fadh divonis 2,5 tahun penjara akibat terbukti menjanjikan uang sebesar Rp 5,5 miliar untuk Wa Ode.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×