kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

KPK minta Jokowi atasi gap aturan korupsi


Jumat, 05 Mei 2017 / 15:16 WIB
KPK minta Jokowi atasi gap aturan korupsi


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Presiden Joko Widodo mengatasi gap aturan soal korupsi. Permintaan ini disuarakan saat bertemu Jokowi, Jumat (5/5).

Agus Raharjo, Ketua KPK mengatakan, saat ini aturan korupsi di Indonesia masih njomplang. Indonesia sudah meratifikasi Konvensi Anti Korupsi PBB (UNCAC). Tapi, sampai saat ini, aturan yang dimiliki Indonesia di bidang korupsi masih belum lengkap. "Masih ada banyak gap," katanya usai pertemuan.

Agus mengatakan, sampai saat ini, Indonesia masih belum punya undang-undang pemberantasan korupsi sektor swasta dan aturan tentang jual beli. Indonesia juga belum punya undang-undang tentang pemberantasan transaksi tunai. "Itu masukan kami," katanya.

Agus mengatakan, keberadaan aturan kourpsi di sektor swasta dan jual beli jabatan penting dan mendesak. Keberadaan aturan tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk memperbaiki karakter bangsa.

"Karena dengan itu, suap dan gratifikasi di sektor swasta, seperti ketika ada pemasok ikan berhubungan dengan koki di restoran agar ikannya laku kemudian dia beri sesuatu sebagai tanda terima kasih, bisa kena," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×