kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

KPK masih pelajari permohonan Neneng


Senin, 07 Mei 2012 / 12:32 WIB
KPK masih pelajari permohonan Neneng
ILUSTRASI. Harga Ethereum cetak rekor tertinggi sepanjang masa. Rencana Europe Investment Bank (EIB) rilis obligasi digital di blockchain Ethereum jadi salah satu pemicu. KONTAN/Muradi/2018/09/13


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mempelajari permohonan tersangka dugaan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTS) Neneng Sri Wahyuni. Wakil Ketua KPK Zulkarnaen mengaku masih menimbang permohonan dari istri Nazaruddin itu.

Zulkarnaen mengaku pihaknya tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Yang jelas, dia mengatakan, permohonan Neneng itu bukanlah sikap kooperatif. "Kalau kooperatif tentu statusnya tidak buron dari awal," tutur Zulkarnaen saat dihubungi, Senin (7/5).

Neneng saat ini menjadi buronan KPK. Dia kabur ke luar negeri. Pada 26 April 2012 lalu, Neneng mengajukan permohonan kepada KPK agar tidak ditangkap. Sebagai imbalnya, dia bersedia pulang ke tanah air.

Pengacara Neneng, Junimart Girsang berharap KPK segera menanggapi surat permohonan itu. Dia berharap ada surat balasan resmi dari KPK. "Tentunya karena itu surat resmi, kita juga mengharapkan KPK menanggapinya secara resmi. Etikanya harusnya begitu," katanya.

Junimart mengatakan, KPK akan mendapatkan keuntungan bila bekerjasama dengan Neneng. Keuntunganya, KPK bisa memulangkan Neneng tanpa mengeluarkan anggaran besar.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP sebelumnya menyebutkan bahwa KPK belum pernah melakukan kompromi dengan tersangka sekaligus buronan suatu kasus korupsi. Karena itu, KPK terlihat lebih utamakan untuk mengintensifkan kerjasama dengan kepolisian internasional (Interpol), untuk penangkapan istri M. Nazaruddin itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×