kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

KPK diminta turun tangan ungkap mafia pemilu


Senin, 17 Februari 2014 / 10:23 WIB
KPK diminta turun tangan ungkap mafia pemilu
ILUSTRASI. Mayoritas kepemilikan Oxford United Football Club dipegang oleh Anindya Bakrie dan Erick Thohir


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pengamat Politik Boni Hargens menilai Pemilu 2014 masih dikuasai orang yang biasa mengontrol proses politik. Untuk itu, Boni meminta keterlibatan masyarakat sipil untuk mengawasi dan menjerat mafia pemilu tersebut.

"Baru kita bisa menyelesaikan masalah ini. Kalau enggak pemilu itu akan menjadi titik permainan besar dari mafia-mafia, dan kita semua akan dikorbankan," tutur Boni, Minggu (16/2/2014).

Boni mengatakan selama ini pemilu tidak pernah menjadi pesta rakyat dan ajang demokrasi. Sebab, suara bisa dibeli dan dipermainkan.

"Terus ada orang menang dikalahkan, ada orang kalah dimenangkan dan sebagainya, dan ini real dan persoalan Akil itu contoh kecil di konteks pilkada," tuturnya.

Direktur LPI itu mengaku tidak ingin Indonesia mendapatkan pemimpin yang tidak dikenal oleh masyarakat.

"Kita enggak mau orang yang enggak kenal tiba-tiba menjadi presiden. Jadi jangan kita biarkan mafia ini, membajak demokrasi," imbuhnya.

Untuk mengatasinya, Boni meminta KPK melakukan upaya serius mengungkap mafia pemilu serta adanya pengawasan dari masyarakat sipil.

"Mereka-mereka yang bermain dengam money politics itu juga harus dipantau," katanya. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×