kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KPK dan Polri bergabung cari pelaku teror Novel


Kamis, 06 Juli 2017 / 15:52 WIB
KPK dan Polri bergabung cari pelaku teror Novel


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan akan bekerjasama dengan tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Untuk itu, kedua lembaga penegak hukum ini telah membentuk tim khusus.

"Tim teknis di lapangan dari KPK yang sudah dibentuk bergabung dengan Polri," kata Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (6/7).

Dalam kesempatan ini, hadir pula seluruh pimpinan KPK lantaran hari ini, agendanya mereka akan bersilaturahmi dengan lembaga penegak hukum lainnya. Usai dari Mabes Polri, Agus Rahardjo, Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif, rencananya akan bertandang ke Kejaksaan Agung

Terkait pemeriksaan terhadap Novel yang sempat menyebut ada jenderal terlibat dalam penyerangan, Tito menambahkan ketua KPK akan mendampingi ketika dilakukan pemeriksaan.

"Nanti ada pemeriksaan tambahan untuk Novel. Dari Bapak Ketua (KPK) atau nanti jajarannya akan mendampingi tim kita dari Polri," tambah mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Ia menambahkan pelaku penyerangan belum ditemukan lantaran keterbatasan barang bukti meyakinkan untuk menemukan identitas pelaku. Yang pasti, saat ini pihaknya telah membuat beberapa sketsa wajah terduga pelaku. Sketsa tersebut disusun berdasarkan keterangan saksi yang sempat melihat pelaku penyiraman.

Seperti diketahui, usai menunaikan salat subuh pada 11 April 2017, penyidik senior KPK ini diteror. Wajahnya disiram dengan air keras sehingga terjadi kerusakan di wajah dan matanya. Ia kini tengah menjalani perawatan di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×