kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Korban PHK Melonjak, Sinyal Lampu Kuning Manufaktur Indonesia


Jumat, 04 Oktober 2024 / 03:55 WIB
Korban PHK Melonjak, Sinyal Lampu Kuning Manufaktur Indonesia
ILUSTRASI. eningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi tanda bahwa sektor manufaktur dan pertumbuhan ekonomi sedang tidak stabil. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazarfoc


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Harus membangkitkan sektor manufaktur 

Wijayanto menjelaskan, pemerintah harus segera bertindak di tengah situasi industri manufaktur yang mulai goyah. Misalnya, berinteraksi secara terbuka dengan para produsen untuk mendengarkan keluhan dan masukan mereka. 

Membandingkan standar kinerja kompetitor, seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, India, dan Kamboja juga perlu dilakukan. 

"Kita perlu pastikan kebijakan perizinan, industrial relation, perpajakan, logistik, biaya energi, suku bunga kredit, dan local contenct requirement dapat bersaing dengan kebijakan mereka," kata dia. 

Selain itu, pemerintah perlu memperbaiki iklim bisnis dan mewujudkan keberpihakan pada sektor manufaktur yang menurutnya seolah dianaktirikan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain menghentikan ekonomi biaya tinggi, menyederhanakan perizinan, dan memberikan insentif pajak untuk produk manufaktur andalan. 

"Juga permudah proses impor bahan baku yang dibutuhkan pelaku manufaktur kita dan kelima menurunkan biaya logistik," sambung Wijayanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gelombang PHK Massal, Sinyal Lampu Kuning Manufaktur Indonesia"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×