Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Meski ada hajatan politik pemilu, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan hanya 0,2 persen.
Ekonom Bank Standard Chartered Fauzi Ichsan, menyebutkan ada dua hal yang membuat pemilu tak berkontribusi terlalu besar pada pertumbuhan ekonomi kali ini. Pertama, adanya pembatasan masa kampanye terbuka.
"Penegakkan aturan yang lebih kuat ini membuat konsumsi tidak terlalu besar," ujarnya ditemui usai diskusi, di Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Adapun faktor kedua, yakni berkurangnya suntikan dari para donatur, tak terkecuali para pengusaha pertambangan. Sebagaimana diketahui harga batubara dunia merosot dari 120 dollar AS per ton, menjadi 80 dollar AS per ton.
"Itu jelas berpengaruh, karena donor politik yang notabene banyak di sektor pertambangan sedang terpuruk karena anjloknya harga batubara," jelas Fauzi.
Diakui Fauzi, stimulus pemilu pada tahun ini tidak terlalu besar, hanya 0,2 persen saja sumbangannya. "Euforianya tidak terlalu besar pada tahun ini," katanya. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News