kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,98   0,55   0.06%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB Sumbang Lebih dari 80% Perekonomian RI pada Tahun Lalu


Senin, 05 Februari 2024 / 13:10 WIB
Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB Sumbang Lebih dari 80% Perekonomian RI pada Tahun Lalu
ILUSTRASI. Pengunjung memilih produk alas kaki pada gerai pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (8/11/2022). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi pada sepanjang tahun 2023 sebesar 5,05% secara tahunan (year on year/YoY).

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, sumber pertumbuhan ekonomi pada sepanjang tahun lalu adalah konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. 

“Keduanya bila diakumulasi, memberi kontribusi sebesar 82,51%,” terang Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/2) di Jakarta. 

Ia memerinci, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada sepanjang 2023 sebesar 4,82% YoY, dengan kontribusi sebesar 53,18% terhadap pertumbuhan ekonomi.  Sedangkan PMTB mencatat pertumbuhan sebesar 4,40% YoY, dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 29,33%. 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI pada Kuartal IV 2023 Tembus 5,04%

Komponen pendorong pertumbuhan lainnya juga mencatat pertumbuhan positif, seperti ekspor dengan pertumbuhan 1,32% YoY memiliki kontribusi 21,75%.  Konsumsi pemerintah terpantau tumbuh 2,95% YoY, dengan kontribusi pada pertumbuhan sebesar 7,45%. 

Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi 9,83% YoY, dengan kontribusi pada pertumbuhan sebesar 1,25%. Didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan pemilu baik yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara pemilu.

“Seperti sosialisasi rapat kerja nasional (rakernas), rapat kerja daerah (rakerda), rapat pimpinan nasional (rapimnas), dan konsoldiasi nasional,” tambah Amalia. 

Meski demikian, ada satu komponen yang mengalami penurunan pertumbuhan, yaitu impor. Komponen ini mencatat kontraksi sebesar 1,65%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×