Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023, berpotensi melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan 2022.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun lalu sebesar 5,04% secara tahunan (year on year/YoY) atau melambat dari pertumbuhan 5,31% YoY pada tahun 2022.
Bila dilihat dari sisi pengeluaran, ada sumber pertumbuhan yang diyakini menurun, yaitu kinerja net ekspor.
“Net ekspor pada sepanjang 2023 akan cenderung menurun, sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan normalisasi harga komoditas ekspor,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (2/2).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2023 Berpotensi Naik, Ini Pendorongnya
Sedangkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di sepanjang tahun lalu diperkirakan sebesar 4,99% YoY atau naik tipis dari capaian 4,93% YoY pada sepanjang tahun 2022. Pun pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan mencapai 4,94% YoY, setelah pada tahun 2022 turun 4,51% YoY.
Josua tak sendiri. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu akan melambat dari 2022. Dari perhitungan David, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 akan berada di kisaran 5,03% YoY.
Pun Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Kurniawati Yuli Ashari memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 akan tumbuh di kisaran 5,04% YoY.
Sedangkan Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu berada di kisaran 5,10% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News