kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

Konsumsi pemerintah minus 6,90% yoy pada kuartal II-2020


Rabu, 05 Agustus 2020 / 21:36 WIB
Konsumsi pemerintah minus 6,90% yoy pada kuartal II-2020
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto. Foto: DOK HUMAS BPS)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi pemerintah pada kuartal II-2020 ini tumbuh negatif 6,90% yoy. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kontraksi konsumsi pemerintah disebabkan oleh penurunan realisasi belanja barang dan jasa dan belanja pegawai. 

"Jadi realisasi belanja barang dan jasa turun 22,17% yoy dan belanja pegawai juga menurun 10,64% yoy," ucap Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/8) via video conference

Suhariyanto mengatakan, kontraksi belanja barang dan jasa utamanya dipengaruhi oleh penundaan dan pembatalan kegiatan Kementerian dan Lembaga (K/L) sejak pertengahan Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. "Jadi pandemi ini tidak memungkinkan diselenggarakannya berbagai kegiatan. Baik perjalanan, meeting tatap muka, dan lain-lain," tambah Suhariyanto. 

Baca Juga: BPS ungkap sejumlah indikator perbaikan ekonomi di kuartal III-2020, apa saja?

Sementara itu, realisasi belanja pegawai pada kuartal II-2020 yang turun disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) pada tahun 2020, yaitu kepada pejabat negara, pejabat eselon I dan II, dan pejabat lainnya yang setara tidak mendapat THR.

Selain itu, ada juga pengurangan cakupan komponen THR, yakni tidak memasukkan komponen tunjangan kinerja. Pun dengan kebijakan pemberian gaji ke-13 yang diundur ke Agustus 2020 turut mengurangi realisasi belanja pegawai. 

Baca Juga: Ekonomi minus 5,32% tak jadi hambatan penguatan IHSG

Kabar baiknya, BPS melihat kalau konsumsi pemerintah untuk bantuan sosial (bansos) masih naik 55,87% yoy. Kata Suhariyanto, ini merupakan bukti komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial. Akibat inipun, BPS mencatat konsumsi pemerintah pada kuartal II-2020 bila dibandingkan dengan kuartal I-2020 tercatat meningkat 22,32% qtq dan menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×