kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Senin, 08 Mei 2023 / 14:52 WIB
Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot
ILUSTRASI. Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengemukakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, sektor manufaktur harus lebih ditingkatkan.

“Kalau untuk tumbuh lebih dari 5%, ini harus industri manufaktur yang didorong,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/5).

Ia bilang negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh hingga di atas minimal 6% itu karena memiliki pertumbuhan manufaktur yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi negara maju.

Baca Juga: Terbesar di Dunia, Cadangan Devisa China Tembus US$ 3,205 Triliun pada April 2023

Faisal juga membandingkan pertumbuhan ekonomi sebelum dan setelah pandemi yang hanya naik sedikit dan tidak jauh berbeda dari kisaran 5%. Adapun pertumbuhan pasca pandemi ini sebetulnya banyak ditopang dari surplus perdagangan Indonesia yang besar dan impor yang turun.

“Nah sementara konsumsi domestik yang penyumbang terbesar PDB di bawah 5% dan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi yang 5 persenan konsumsi rumah tangganya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×