kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Senin, 08 Mei 2023 / 14:52 WIB
Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot
ILUSTRASI. Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengemukakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, sektor manufaktur harus lebih ditingkatkan.

“Kalau untuk tumbuh lebih dari 5%, ini harus industri manufaktur yang didorong,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/5).

Ia bilang negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh hingga di atas minimal 6% itu karena memiliki pertumbuhan manufaktur yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi negara maju.

Baca Juga: Terbesar di Dunia, Cadangan Devisa China Tembus US$ 3,205 Triliun pada April 2023

Faisal juga membandingkan pertumbuhan ekonomi sebelum dan setelah pandemi yang hanya naik sedikit dan tidak jauh berbeda dari kisaran 5%. Adapun pertumbuhan pasca pandemi ini sebetulnya banyak ditopang dari surplus perdagangan Indonesia yang besar dan impor yang turun.

“Nah sementara konsumsi domestik yang penyumbang terbesar PDB di bawah 5% dan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi yang 5 persenan konsumsi rumah tangganya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×