kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Senin, 08 Mei 2023 / 14:52 WIB
Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot
ILUSTRASI. Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengemukakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, sektor manufaktur harus lebih ditingkatkan.

“Kalau untuk tumbuh lebih dari 5%, ini harus industri manufaktur yang didorong,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/5).

Ia bilang negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh hingga di atas minimal 6% itu karena memiliki pertumbuhan manufaktur yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi negara maju.

Baca Juga: Terbesar di Dunia, Cadangan Devisa China Tembus US$ 3,205 Triliun pada April 2023

Faisal juga membandingkan pertumbuhan ekonomi sebelum dan setelah pandemi yang hanya naik sedikit dan tidak jauh berbeda dari kisaran 5%. Adapun pertumbuhan pasca pandemi ini sebetulnya banyak ditopang dari surplus perdagangan Indonesia yang besar dan impor yang turun.

“Nah sementara konsumsi domestik yang penyumbang terbesar PDB di bawah 5% dan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi yang 5 persenan konsumsi rumah tangganya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×