Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengemukakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, sektor manufaktur harus lebih ditingkatkan.
“Kalau untuk tumbuh lebih dari 5%, ini harus industri manufaktur yang didorong,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/5).
Ia bilang negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh hingga di atas minimal 6% itu karena memiliki pertumbuhan manufaktur yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi negara maju.
Baca Juga: Terbesar di Dunia, Cadangan Devisa China Tembus US$ 3,205 Triliun pada April 2023
Faisal juga membandingkan pertumbuhan ekonomi sebelum dan setelah pandemi yang hanya naik sedikit dan tidak jauh berbeda dari kisaran 5%. Adapun pertumbuhan pasca pandemi ini sebetulnya banyak ditopang dari surplus perdagangan Indonesia yang besar dan impor yang turun.
“Nah sementara konsumsi domestik yang penyumbang terbesar PDB di bawah 5% dan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi yang 5 persenan konsumsi rumah tangganya,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News