kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Senin, 08 Mei 2023 / 14:52 WIB
Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot
ILUSTRASI. Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Sektor Manufaktur Mesti Digenjot


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengemukakan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, sektor manufaktur harus lebih ditingkatkan.

“Kalau untuk tumbuh lebih dari 5%, ini harus industri manufaktur yang didorong,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/5).

Ia bilang negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh hingga di atas minimal 6% itu karena memiliki pertumbuhan manufaktur yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi negara maju.

Baca Juga: Terbesar di Dunia, Cadangan Devisa China Tembus US$ 3,205 Triliun pada April 2023

Faisal juga membandingkan pertumbuhan ekonomi sebelum dan setelah pandemi yang hanya naik sedikit dan tidak jauh berbeda dari kisaran 5%. Adapun pertumbuhan pasca pandemi ini sebetulnya banyak ditopang dari surplus perdagangan Indonesia yang besar dan impor yang turun.

“Nah sementara konsumsi domestik yang penyumbang terbesar PDB di bawah 5% dan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi yang 5 persenan konsumsi rumah tangganya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×