CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Konsumen pesimistis terhadap prospek kondisi ekonomi 6 bulan ke depan


Senin, 09 Agustus 2021 / 15:17 WIB
Konsumen pesimistis terhadap prospek kondisi ekonomi 6 bulan ke depan
ILUSTRASI. Penjualan Ritel Modern: Suasana belanja di sebuah supermarket di Tangerang Selatan, Selasa (18/05). Konsumen pesimistis terhadap prospek kondisi ekonomi 6 bulan ke depan.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konsumen nampak lebih pesimistis terhadap prospek kondisi ekonomi 6 bulan ke depan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juli 2021 sebesar 93,2 atau lebih rendah dari 124,4. 

Tak hanya menurun, IEK ini bahkan berada di area pesimis atau indeks di bawah 100 setelah pada bulan sebelumnya masih bisa di zona positif atau indeks di atas 100. 

“Konsumen memperkirakan ekspansi kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan masih terbatas, baik dari aspek kegiatan usaha, peningkatan penghasilan, maupun ketersediaan lapangan kerja,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam laporannya, Senin (9/8). 

Erwin kemudian memerinci, konsumen memperkirakan perkembangan kegiatan usaha ke depan lebih terbatas, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha sebesar 84,4 atau lebih rendah dari 122,8 pada bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Keyakinan konsumen anjlok, konsumen kembali pesimistis terhadap kondisi ekonomi

Penurunan indeks terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran responden, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta per bulan. 

Menurut kategori usia, penurunan indeks terjadi pada seluruh kelompok usia responden, dengan terdalam pada responden berusia 41 tahun hingga 50 tahun. 

Sejalan dengan menurunnya ekspektasi terkait perkembangan kegiatan usaha, ekspektasi konsumen terhadap penghasilan 6 bulan ke depan juga terpantau melemah. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Penghasilan yang turun dari 129,2 pada bulan sebelumnya menjadi 104,3 pada Juli 2021. 

Penurunan indeks terjadi pada seluruh tingkat pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan. 

Berdasarkan kategori usia responden, penurunan ekspektasi terhadap penghasilan ke depan juga terjadi pada seluruh kelompok usia, paling dalam pada kelompok usia 51 tahun hingga 60 tahun. 

Baca Juga: Kinerja indeks saham BUMN loyo, ini pemberatnya

Lebih lanjut, ekspektasi konsumen terhadap tersedianya lapangan kerja pada 6 bulan mendatang juga terpantau melemah. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang pada Juli 2021 menurun dari 121,2 menjadi 91,0. 

Indeks ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja terutama menurun pada kelompok pendidikan Sarjana. Sementara dari sisi usia, indeks menurun pada seluruh kategori usia. 

Secara keseluruhan, penurunan IEK juga memengaruhi kondisi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2021. Pada bulan laporan, IKK tercatat 80,2 atau lebih rendah dari 107,4 pada bulan sebelumnya. 

Bukan hanya turun, keyakinan konsumen bahkan kembali jatuh ke jurang pesimis atau indeks di bawah 100. Padahal, pada periode April 2021 hingga Juni 2021, IKK sudah berada di area optmistis atau indeks di atas 100. 

Selanjutnya: Reksadana saham racikan Trimegah AM berhasil unggul hingga akhir Juli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×