kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi XI DPR pertanyakan korupsi pabrik vaksin


Senin, 03 September 2012 / 16:48 WIB
Komisi XI DPR pertanyakan korupsi pabrik vaksin
ILUSTRASI. Beberapa jenis obat bisa jadi penyebab bisul.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR mencecar Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi soal dugaan korupsi pembangunan pabrik vaksin flu burung. Anggota Komisi IX DPR Indra mengatakan, Kementerian Kesehatan harus proaktif membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus tersebut.

Dia mencontohkan seperti Mahkamah Agung yang membantu mengungkapkan kasus penyuapan hakim. "Kementerian Kesehatan harus membantu KPK," tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Senin (3/9).

Sri Rahayu, anggota Komisi IX DPR lainnya, juga mencecar Nafsiah soal anggaran proyek itu. Dia mempertanyakan berapa anggaran yang sudah dipakai dari Rp 915 miliar yang telah dicairkan.

Anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh juga mencecar soal proyek tersebut. "Kami harus melihat kalau mau mendanai lagi. Apakah yang dibuat ini formulanya tepat untuk virus yang sekarang terus bermutasi," katanya dalam rapat kerja dengan Kementerian Kesehatan, Senin (3/9).

Hasil audit BPK menemukan adanya potensi kerugian negara dalam proyek pembangunan vaksin flu burung itu. Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam proyek ini berinisial TPS. DIperkirakan, kerugian negara mencapai miliaran rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×