Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Komisi VII DPR menilai kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh tidak memuaskan. Mereka menilai Darwin tidak bisa menjalankan program-program dalam jangka pendek.
Salah satunya adalah program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg. Komisi VII DPR menuding meski program konversi mampu menghemat anggaran Rp 19 triliun namun banyak terjadi kasus ledakan.
Komisi VII DPR mencatat sudah ada sekitar 100 kasus ledakan tabung gas yang menyebabkan sedikitnya 11 orang meninggal dunia, dan ratusan orang luka-luka. "Ledakan itu terjadi karena sosialisasi yang dijalankan Kementerian ESDM tidak berhasil," kata anggota Komisi VII Satya W Yudha, Rabu (14/10).
Selain itu, Komisi VII DPR menganggap Darwin gagal menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi sesuai target APBNP 2010. Sampai Agustus kemarin, penggunaan BBM subsidi sudah mencapai 25,16 juta kilo liter (KL) atau kelebihan 1 juta KL.
Darwin juga dianggatp tidak melakukan rencana penghematan BBM bersudsidi padahal sudah mengembar-gemborkan rencana tersebut. "Tapi, sepertinya menteri tidak mempersiapkan rencana itu dengan matang, sehingga gagal terlaksana," jelas Satya.
Namun, ada juga program yang berhasil dilaksanakan Menteri ESDM. Salah satunya, berhasil menekan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk efisiensi anggaran pada 2011 mendatang sebesar Rp 8 triliun. "Ini baru pertama terjadi di Indonesia," terang Satya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News