kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kominfo dorong pengembangan satelit nano Indonesia


Senin, 25 Oktober 2021 / 20:31 WIB
Kominfo dorong pengembangan satelit nano Indonesia
ILUSTRASI. Menkominfo Johnny G. Plate. Kominfo dorong pengembangan satelit nano Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung pengembangan satelit nano di Indonesia. Kehadiran satelit nano buatan anak bangsa merupakan kekuatan mewujudkan Indonesia yang semakin digital dan maju.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, saat ini tengah dikembangkan satelit nano yang diinisiasi Surya University. Pengembangan ini juga melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sektor swasta Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dalam membantu research ground segment.

Ia menyebut, BRIN melalui organisasi riset penerbangan dan antariksa untuk memberikan pendampingan, sektor swasta dalam hal ini PSN menyumbangkan komponen satelit dan ORARI dalam membantu research ground segment. Serta akademisi untuk mendorong penguatan riset dalam penguasaan teknologi satelit oleh putra putri Indonesia.

Sementara itu, Kominfo mengambil peran untuk membantu perizinan filling orbit satellite kepada International Telecommunication Union (ITU) maupun proses – proses koordinasi satelit secara internasional.

Baca Juga: Tiket pre-booking WorldSBK di Mandalika laris manis diserbu pembeli

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi awal yang baik bagi pengembangan teknologi satelit dan roket di Indonesia,” ujar Johnny dalam konferensi pers Rencana Peluncuran Satelit Nano Indonesia, Senin (25/10).

Lebih lanjut Johnny mengatakan, keberadaan satelit yang handal menjadi salah satu prasyarat untuk memperbesar internet link ratio, memberi konektivitas ke seluruh wilayah nusantara. Termasuk wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (wilayah 3T).

“Hingga tahun 2030 mendatang diproyeksikan Indonesia membutuhkan kapasitas satelit sekitar 1 terabyte per second,” ucap dia.

Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso mengatakan, peran penting generasi muda dalam pembuatan satelit nano yang akan diluncurkan tersebut. Nantinya nano satelit akan dikirimkan pada Desember 2021 ke Jepang dan akan diluncurkan pada bulan April 2022.

Baca Juga: Cara dapat kartu verifikasi vaksin non-Indonesia bagi WNI dan WNA

“Kondisi saat ini sekarang dalam final testing, kita appreciate dan juga appreciate bantuan dari Lapan maupun pemerintah, instansi lainnya, sehingga mereka diberikan kesempatan untuk bisa mengembangkan ini,” ujar Adi.

Plt. Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Erna Sri Adiningsih mengatakan, pihaknya akan terus secara konsisten akan memajukan upaya untuk mengembangkan satelit. Baik itu untuk kepentingan telekomunikasi maupun untuk kepentingan untuk penggunaan yang lainnya.

Ia mengatakan, penggunaan fasilitas di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa terbuka bagi akademisi maupun swasta dalam pengembangan dan riset keantariksaan.

Selain itu, Erna menyebut, salah satu hal yang menjadi pekerjaan rumah bersama adalah terkait dengan sumber daya manusia (SDM).

“Saya kira dengan para pengembang nano satelit dari Universitas Surya ini jadi cikal bakal dan menjadi salah satu model bagaimana Indonesia akan terus membangun kemampuan generasi muda di dalam Iptek keantariksaan khsusnya satelit dan nano satelit ini menjadi salah satu tren untuk pengembangan satelit kedepan disamping satelit – satelit yang lainnya,” ucap Erna.

Selanjutnya: Menkominfo: Ruang Digital Harus Bersih dari Pinjol Ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×