Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia atau dikenal dengan brand PosIND, akan menjadi penyalur Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Endy Abdurrahman, (Plt) Direktur Utama Pos Indonesia menjelaskan, Pos Indonesia dipilih karena memiliki jangkauan yang luas hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T). Menurut Endy ada sekitar 4.800 kantor pos dari kantor cabang pembantu hingga kantor cabang utama yang tersebar hingga pelosok negeri. Hal ini yang membuat proses penyaluran bantuan layanan keuangan yang dilakukan PosIND berjalan lancar, baik untuk dana bansos, BSU, maupun dana pensiun.
"Kami bisa dengan percaya diri mengatakan bahwa Pos Indonesia menjangkau hampir 100% wilayah Indonesia. Bahkan di daerah-daerah terpencil, kami siap hadir langsung ke rumah masyarakat," ujar Endy.
Endy menambahkan, pihaknya juga mengandalkan kegiatan alias penyaluran dana alias fund disbursement dengan teknologi digital berbasis giro pos yang diwujudkan pada aplikasi Pospay.
Baca Juga: Cara Cek Pencairan BSU Kemnaker melalui Pospay Pos Indonesia
Untuk menghindari antrean berlebih di Kantorpos, PosIND juga telah mengatur jadwal kedatangan penerima berdasarkan inisial nama, serta menawarkan layanan transfer dana ke rekening Pospay, yang dapat diakses melalui ATM atau digunakan untuk transaksi digital.
"Kami atur jadwal kedatangan berdasarkan abjad nama agar tidak terjadi penumpukan (antrean panjang)," kata Endy.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris, menambahkan, proses pengambilan dana di Kantorpos sangat mudah dan tidak membutuhkan persyaratan yang rumit. "Jadi cukup datang membawa KTP, dan langsung dilayani," kata dia dalam rilis.
Apalagi sekarang ini, kantor Pos buka hingga malam dan akhir pekan. Ini dilakukan untuk menjawab tingginya animo masyarakat dalam melakukan pengambilan dana BSU dan dana pensiun, Kantor Pos memperpanjang jam layanan hingga malam hari, yakni hingga pukul 20.00 WIB. Pos Indonesia juga membuka layanan pada Sabtu dan Minggu atau hari libur.
Kebijakan PosIND memperpanjang jam layanan yang ini menjadi sebuah upaya humanis, di mana mempertimbangkan para pekerja formal yang harus bekerja di hari kerja. Dengan argumen bahwa para pekerja/karyawan formal yang terdata mendapat BSU tersebut, mereka bisa mengambil uangnya selepas jam kerja.
Begitu juga layanan di Sabtu dan Minggu dilakukan pihak PosIND agar para pekerja atau karyawan formal yang terdata bisa mengambil uang BSU tanpa mengganggu waktu di hari kerja mereka. "Pembayaran bisa dilakukan sepanjang bulan, tapi biasanya pada awal bulan ramainya," ujar Haris.
Baca Juga: Pensiunan Taspen dan Asabri Mulai 1 Juli 2025 Ambil Pensiunan di Pos Indonesia
Menginjak hari ketiga penyaluran BSU di seluruh Kantorpos, data yang masuk dan tersaji di dashobard Pos Giro Cash (PGC) menunjukkan sebanyak 493.980 penerima BSU telah mengambil atau menerima uang BSU.
BSU merupakan program pemerintah yang diberikan kepada pekerja atau karyawan formal terdampak secara ekonomi dengan penghasilan di bawah Rp 3,5 juta. BSU rata atau sama diberikan kepada penerima yang terdata, dengan nilai Rp 600.000 per orang. Penyalurannya dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia, berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan.
"PosIND tidak sekadar perusahaan logistik, tapi juga mitra strategis pemerintah dalam memastikan bantuan sampai tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat manfaat," kata Endy.
Para penerima BSU menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan PT Pos Indonesia atas kelancaran proses penyaluran. Mereka berharap program ini bisa terus berlanjut dengan sistem yang semakin transparan dan inklusif. Khusus untuk PosIND, para penerima BSU senang dengan layanan PosIND yang mengerti dengan keadaan para pekerja formal yang sebagian besar waktu mereka habis di tempat kerja.
Layanan yang dibuka hingga malam dan dan tetap melayani di hari libur mengindikasikan kuatnya pendekatan humanis dari PosIND.
Salah satu apresiasi datang dari Agung, penerima manfaat di Kantorpos di wilayah Fatmawati, Jakarta Selatan. Pekerja swasta ini mengungkapkan ini merupakan kali pertama dirinya menerima BSU. Ia bersama sejumlah rekan kerja mendapat informasi dari kantor dan langsung menuju kantor pos untuk mencairkan dana. "Mekanismenya tidak terlalu ribet dan cepat. Pelayanan petugas juga baik," ujar Agung.
Khairuddin, pekerja Dinas Pertanaman dan Hutan Kota pun mengaku saat mengambil BSU di Kantor Pos tidak terkendala. "Sangat mudah, cukup tunjukkan KTP. Tidak antre, langsung dipermudah," kata Khairuddin.
Baca Juga: Rhenald Kasali Mundur dari Jabatan Komut PT Pos Indonesia, Kenapa? Ini Alasannya
Penerima BSU lainnya, Eny Lihatun yang bekerja sebagai petugas keamanan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, menilai penyaluran BSU kali ini lebih praktis. Sebelum datang ke Kantorpos untuk mencairkan dana BSU, ia terlebih dahulu mengisi data lewat aplikasi Pospay. "Langsung cair, Alhamdulillah mudah. Petugas ramah dan pelayanan cepat," katanya.
Anggi, karyawan yang telah bekerja tetap selama tiga tahun mengaku saat mengambil BSU tidak membutuhkan waktu lama "Cair hanya dalam lima menit setelah tunjukkan KTP. Menurut saya, lebih baik lewat Kantorpos daripada transfer rekening yang sering bermasalah," ujar dia.
Indah Fitri Ramdan, karyawan sebuah dealer motor, sempat mengalami kendala karena rekening tidak aktif. Namun, setelah mengecek data lewat aplikasi Pospay, ia langsung mendapat kepastian sebagai penerima. "Pelayanannya bagus, cepat, dan informatif. Proses cair hanya dengan menunjukkan KTP. BSU ini sangat membantu, apalagi sekarang harga kebutuhan naik," papar dia.
Selanjutnya: Pendapatan Berbasis Komisi BSI Naik 35,97% Jadi Rp 2,74 Triliun per Mei 2025
Menarik Dibaca: Strategi Mengatur Anggaran Olahraga Remaja agar Tetap Hemat & Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News